berita.depok.go.id - Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting bagi umat Konghucu yang dirayakan dengan berbagai tradisi yang syarat penuh makna. Begitu pula yang dilakukan oleh umat Konghucu di Kota Depok.
Ketua Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Kong Miao Genta Kebajikan, Wicandra mengatakan, setelah melaksanakan ibadah di tempat ibadah atau klenteng, umat Khonghucu akan kembali ke rumah masing-masing. Bagi mereka yang memiliki altar leluhur, tradisi dilanjutkan dengan sembahyang sebagai ungkapan syukur dan doa untuk tahun baru yang penuh berkah.
"Setelah itu, keluarga-keluarga Khonghucu melanjutkan perayaan dengan bersilaturahmi dan saling bermaaf-maafan. Tradisi ini diawali dengan anak-anak meminta maaf kepada orang tua, kemudian diikuti oleh seluruh anggota keluarga lainnya," ujarnya kepada berita.depok.go.id, Rabu (29/01/25).
Dalam masyarakat Konghucu, biasanya orang yang paling tua dalam keluarga menjadi tuan rumah perayaan, sebagaimana tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Meskipun makan bersama umumnya dilakukan pada malam sebelum Imlek, masih banyak keluarga yang melanjutkan kebiasaan ini pada hari Imlek.
"Berkumpul dan berbagi kebersamaan menjadi salah satu aspek penting dalam perayaan ini," katanya.
Kemudian pada hari berikutnya, umat Konghucu akan mengunjungi para sesepuh dan orang-orang yang lebih tua. Kaum muda diwajibkan untuk mengunjungi mereka yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan.
Meskipun tidak ada aturan tertulis, tradisi ini telah berlangsung sejak lama. Serta menjadi bagian dari budaya yang terus dijaga.
Salah satu ciri khas perayaan Imlek dalam ajaran Konghucu adalah tradisi saling mendoakan. Umat Konghucu tidak hanya mengucapkan selamat tahun baru, tetapi juga menyampaikan doa agar tahun yang akan datang dipenuhi keberkahan.
"Dengan demikian, perayaan Imlek bagi umat Konghucu bukan sekadar perayaan pergantian tahun, tetapi juga momen spiritual yang mempererat hubungan antar anggota keluarga dan sesama umat," tutupnya. (JD10/ED 01).
