Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

Maulid Nabi, Kiai Idris Minta Pemuka Agama Islam Ajarkan Sejarah Rasulullah SAW

JD09 - berita depok
Rabu, 8 November 2023, 15:46 WIB
Wali Kota Depok, Mohammad Idris menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tingkat Kecamatan Tapos, Selasa (07/11/23). (Foto: JD01/Diskominfo)

berita.depok.go.id – Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah merupakan momen mendirikan sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai sumber kedua setelah Alquran.

“Dalam peringatan Maulid, selain kita bersholawat kepada Baginda Rasul SAW, kita harus mendirikan sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai sumber kedua setelah Alquran, nanti baru ijtihad para ulama dan kaidah-kaidahnya,” katanya, saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tingkat Kecamatan Tapos, Selasa (07/11/23).

KIai Idris, sapaan akrab Wali Kota Depok, Mohammad Idris menuturkan hikmah dari peringatan Maulid ini mengenai keteladanan Baginda Rasul SAW.

Ia pun meminta kepada pemuka agama Islam di wilayah Tapos untuk mengajarkan sejarah Nabi Muhammad SAW kepada masyarakat.

“Bagaimana Nabi Muhammad lahir, bagaimana kondisi keluarganya, apa yang dilakukan kakeknya pada saat Nabi Muhammad lahir, diminta digendong sama kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib dibawa masuk ke dalam Ka’bah, padahal, Ka’bah pada saat itu masih banyak berhala,” jelasnya.

Dijelaskannya, ajakan Abdul Muthalib sebagai kakek Nabi Muhammad SAW tersebut, sebagai isyarat bahwa Makkah atau Ka’bah akan bersih dari berhala-berhala.

Kiai Idris melanjutkan, ketika Nabi Muhammad diutus menjadi Rasul pada usia 40 tahun, itu juga sebagai isyarat.

“Namanya kedewasaan, kemapanan kepemimpinan itu usia 40 tahun, kalau Allah ingin misalnya saat usia Nabi Muhammad 25 tahun ketika menikah dengan Siti Khadijah,” katanya.

“Kenapa saat itu tidak langsung diangkat menjadi nabi, Karena ada rekayasa Allah, skenario Allah dalam masa 15 tahun itu setelah menikah dengan Siti Khadijah untuk menunjukkan kedewasaan rumah tangga beliau, keluarga beliau, dan beliai saat itu masih ikut menopang ekonomi Siti Khadijah,” jelasnya.

Kiai Idris mengingatkan Maulid Nabi jangan hanya dijadikan sekadar kegiatan hura-hura yang tidak terkendali.

“Memang hura-hura bergembira dengan kehadiran Baginda Rasul, tetapi bergembira yang terkendali dengan ke nikmatan yang Allah SWT berikan kepada kita, dengan diutusnya seorang pemimpin dunia, seperti Rasulullah SAW,” tutupnya. (JD09/ED02)