Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

Lurah dan Camat Diminta Optimalkan Aplikasi Picodep dan KSC

JD 08 - berita depok
Selasa, 2 Juni 2020, 13:00 WIB

Wakil Ketua I Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Dudi Mi'raz (kiri) didampingi Kasubag Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Dinkes Kota Depok Zakiyah (kanan) menyelenggarakan Sosialisasi Aplikasi Picodep dan Kampung Siaga Covid serta Upaya Updating Data Covid-19 secara virtual, melalui zoom meeting, di ruang DeCOR, Balai Kota Depok, Rabu (27/05/2020). (Foto : Diskominfo)

berita.depok.go.id-Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok meminta seluruh lurah, camat, Satuan Tugas (Satgas) Kampung Siaga Covid-19 dan lintas sektor terkait, untuk mengoptimalkan aplikasi Pusat Informasi Covid 19 Kota Depok (Picodep) dan Kampung Siaga Covid (KSC). Hal tersebut bertujuan untuk mempercepat penyampaian informasi kepada masyarakat.

“Penggunaan aplikasi yang belum lama diluncurkan ini, perlu partisipasi yang dilakukan bersama guna menyukseskan dan mempercepat informasi sampai ke tingkat RW.” Ujar Wakil Ketua I Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dudi Mi’raz, di Balai Kota, Selasa (02/06/20).

Senada dengan itu, Kepala Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Zakiyah mengatakan, untuk tingkat keberhasilan aplikasi tersebut, tidak hanya sebatas pada penggunaan aplikasi melalui laptop atau gadget. Tetapi kontribusi, baik tingkat gugus tugas, Satgas Kampung Siaga Covid-19 dan lintas sektor terkait,  diharapkan berjalan sebagaimana mestinya.

“Kalau tidak aktif, percuma aplikasi tidak berjalan efektif. Karena ini inovasi yang dibuat untuk mempercepat pendataan perkembangan kasus Covid-19 di Kota Depok,” terangnya.

Terpisah, Plt Camat Cipayung Muchsin Mawardi mengapresiasi adanya inovasi tersebut. Menurutnya, dengan hadirnya aplikasi Picodep dan KSR ini, semakin memberikan percerahan, terutama, terkait data perkembangan Covid-19.

“Kami akui, kesulitan mendapatkan data yang valid. Dengan adanya inovasi aplikasi ini, tentunya mempermudah kerja kami. Walaupun penggunaannya masih berjalan, namun kami akan berusaha semaksimal mungkin,” pungkasnya. (JD 08/ED 01/EUD02)