Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Other Pendidikan Kesehatan Berbudaya Pemerintahan
Kiai Idris Ungkap Imbauan Kelurahan Kunci Tingkatkan Kunjungan Warga ke Posyandu
JD09 - berita depok

172
Selasa, 25 Jun 2024, 17:17 WIB

Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyampaikan amanat pada Apel Pagi di Halaman Balai Kota Depok, Senin (24/06/24). (Foto : Diskominfo)

berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Wali Kota Depok, Mohammad Idris kembali menggesa lurah dan camat agar mengimbau warganya datang ke posyandu.

Langkah ini dilakukan agar semangat masyarakat datang ke posyandu kembali meningkat, sebab, belakangan ditemukan adanya penurunan kunjungan masyarakat ke posyandu.

Menurut Kiai Idris, sapaan akrab Wali Kota Depok, camat dan lurah memiliki peran penting dalam hal ini. 

Bahkan, menurutnya, kelurahan merupakan kunci sukses meningkatnya kembali kunjungan masyarakat ke posyandu.

“Itu kuncinya ada di Kelurahan mengimbau, meminta kepada masyarakat supaya berkunjung secara rutin dan itu banyak sekali manfaatnya,” kata Kiai Idris di Balai Kota Depok, Senin (24/06/24).

“Saya enggak tahu ini fenomena apa ketika terjadi penurunan semangat masyarakat ke posyandu, ini harus dicari faktornya untuk meningkatkan kunjungan mereka,” sambungnya.

Dirinya meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok membuat surat edaran (SE) agar warga rutin datang ke posyandu maupun posbindu.

Dikatakannya, setelah terbitnya SE tersebut, para camat dan lurah harus segera melaksanakan intervensi mereka agar tingkat kunjungan ke posyandu maupun posbindu kembali tinggi.

Tentunya agar berdampak pada penilaian intervensi terhadap stunting yang angkanya naik.

Target prevalensi stunting kedatangan warga ke posyandu harus meningkat agar warga yang potensial stunting bisa terdata dan diberi pengawasan untuk diantisipasi oleh puskesmas.

“Kunjungan mereka harus bertingkat, sebab nanti terpantau oleh puskesmas, biar posyandu melapor ke instansi (dinas) terkait untuk dilihat kenapa kunjungan ini seperti ini,” ujarnya.

“Khususnya yang potensial stunting, misalnya, dilihat dari makannya, apanya, ini perlu dicegah, diantisipasi dari awal,” tutur Kiai Idris.

Kemudian, ia mengungkapkan terkait stunting yang terdapat masalah kesadaran calon pengantin dan juga pelajar SMA untuk mengonsumsi vitamin atau tablet tambah darah (TTD).

“Itu sudah kita kasih secara gratis supaya diminum seminggu berapa kali gitu, tetapi koordinasi dan monitoring dari guru yang mungkin kurang, sehingga anak ketika ditanya sudah diminum jawabnya sudah tetapi ada di kantong mereka, ini persentasenya yang melaksanakan itu sedikit sekali,” tutupnya. (JD09/ED02)


Apa reaksi anda?
0
1
0
0
0
0
0