Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pemerintahan
Khatib Jumat Perdana di 2024, Kiai Idris Ingatkan Soal Muhasabah hingga Tingkatkan Ketakwaan
JD10 - berita depok

96
Sabtu, 6 Jan 2024, 12:19 WIB

Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat menjadi khatib Jumat di Masjid Balai Kota Depok. (Foto : JD01/Diskominfo).

berita.depok.go.id - berita.depok.go.id – Wali Kota Depok, Mohammad Idris menjadi Khatib Jumat di Masjid Balai Kota Depok pada Jumat perdana tahun 2024.

Dalam khutbahnya, Wali Kota Depok yang kerap disapa Kiai Idris mengingatkan kepada umat muslim Kota Depok untuk meningkatkan keimanam dan ketakwaan kepada Allah SWT.

“Setiap pergantian tahun biasa umat Islam melakukan sesuatu yang sering kita dengar dengan istilah muhasabah, dalam KBBI muhasabah diartikan introspeksi, mawas diri, yaitu memeriksa, memperbaiki perbuatan sikap, melihat kelemahan dan kesalahan,” kata Kiai Idris di sela-sela menjadi Khatib di Masjid Balai Kota Depok, Jumat (05/01/24).

Lebih lanjut, ia mengatakan, Imam Ghazali menyebutkan dalam kitabnya, bahwa setiap manusia dianjurkan untuk memperbaiki diri agar kehidupannya ke depan lebih baik.

Selain itu juga, agar dapat meningkatkan ketakwaannya dan pengabdiannya kepada Allah SWT.

“Muhasabah dalam istilah Alquran diartikan introspeksi diri disebut sebagai Annadzor, yang artinya melihat, memperhatikan lebih dalam, dan mencermati diri,” tuturnya.

“Karena itulah, perintah muhasabah atau introspeksi diri dalam Alquran yang diistilahkan Annadzor tadi diapit dengan satu perintah, tetapi dengan dua kali disebut, yakni di awal dan di akhir perintah tersebut, yaitu perintah bertakwa kepada Allah SWT,” jelasnya.

Dirinya melanjutkan, seperti disebutkan dalam Surat Al-Hasyr ayat 18, hendaknya setiap diri melakukan introspeksi diri untuk apa yang ia rencanakan masa depan lebih baik.

“Lalu Allah mengatakan kembali, bertaqwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah SWT maha meneliti, maha teliti, maha mencermati terhadap apa yang kalian lakukan,” jelasnya.

“Artinya, perintah atau anjuran introspeksi atau muhasabah diri adalah jalan atau media agar bisa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT,” katanya.

Lebih lanjut, ujar Kiai Idris, Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengungkapkan bahwa takwa adalah takut kepada Allah SWT yang Maha-Agung, beramal sesuai dengan Alquran dan sunnah, qanaah terhadap yang sedikit dan bersiap untuk hari akhir.

“Sayyidina Ali mengatakan takwa itu adalah takut kepada Allah dan juga unsur rela, ridha dengan bagian rizki yang diberikan Allah, walaupun kadang-kadang sedikit, serta juga mengamalkan isi Alquran, sebagaimana takwa juga mempersiapkan diri untuk hari kematian,” paparnya.

Sementara, Sayyidina Umar bin Khattab mendefinisikan takwa adalah berjalan di tengah hutan dengan hati-hati.

Dalam definisi Sayyidina Umar, dapat memahami bahwa takwa tidak identik hanya keberadaan seseorang ketika di dalam masjid, takwa tidak identik dengan seseorang ketika dalam pengajian majelis taklim atau tempat-tempat yang diorientasikan kepada agama.

“Tetapi beliau mengilustrasikan kehidupan ini bagai hutan, tentu hutan ini banyak hal-hal yang perlu kita persiapkan ketika ingin memasuki dengan rasa aman, dan keluar dari hutan dengan kondisi yang nyaman,” ungkapnya.

“Apa yang dilakukan? Sayyidina Umar ingin mengatakan, ketika kita mendapatkan amanah kehidupan oleh Allah SWT hendaknya memahami, mempelajari apa itu kehidupan, bagaimana karakter kehidupan,” kata Kiai Idris.

“Apa yang ada di dalam kehidupan itu yang perlu kita waspadai, bahaya apa yang harus kita hindari atau kita hadapi dengan rasa aman dan nyaman, itu yang dimaksud oleh Sayyidina Umar ketika mendefinisikan takwa,” ungkap Kiai Idris.

Kiai Idris menyatakan, agar selamat dari gangguan bahaya di dalam kehidupan, maka harus memiliki data yang pas yang tepat, sehingga bisa berjalan dengan baik dan benar.

“Dan di sinilah kita akan memahami betapa pentingnya kehidupan manajemen modern yang disebut dengan survei,” ucapnya.

“Survei ini sangat penting agar kita dapat memiliki data yang akurat, jadi kita harus survei kehidupan ini seperti apa agar akurasi data yang kita pakai untuk kehidupan ini benar-benar tepat,” ungkapnya.

Demikian juga sebuah lembaga maupun institusi ketika ingin melakukan perencanaan ke depannya.

Menurut Kiai Idris, Allah SWT memberikan isyarat agar semua yang dilakukan, baik pendataan, perencanaan, dan muhasabah, agar dilakukan secara teliti.

Karena Allah menutup ayat ini (Surat Al-Hasyr ayat 18) dengan firman-nya, maha teliti, Allah maha cermat melihat kehidupan dan mengajarkan manusia untuk bisa bahagia dalam dua kehidupan, dunia dan akhirat.

“Mudah-mudahan khutbah yang singkat ini bisa memberikan inspirasi kepada kita sebagai personal, lembaga, institusi agar bisa selamat dalam kehidupan ini dan mencapai mimpi kita, ikuti arahan-arahan Allah SWT dan tentunya arahan Baginda Rasulullah SAW,” tutupnya. (JD10/ED 02)



Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0