berita.depok.go.id - Upaya menjadikan Kelurahan Duren Seribu (Duser) sebagai wilayah terbersih di Kota Depok terus digencarkan.
Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan adalah menghadirkan mesin incinerator sebagai sarana pengelolaan sampah mandiri. Rencananya, alat pembakar sampah tersebut akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2025.
Lurah Duren Seribu, Ahmad Sabani, menjelaskan kehadiran mesin incinerator merupakan bagian dari program kerja yang tengah ia dorong untuk menciptakan wilayah yang bersih dan mandiri dalam pengelolaan sampah.
Selama ini, pengelolaan sampah di wilayahnya masih bergantung pada pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang dinilai kurang efisien dan menimbulkan persoalan baru.
“Untuk mencapai target sebagai kelurahan terbersih se-Kota Depok, kami telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, salah satunya terkait pengadaan mesin incinerator. Menurut saya, kehadiran alat ini dapat memaksimalkan pengelolaan sampah secara mandiri di Duren Seribu,” ujarnya, Senin (30/06/25).
Ia menuturkan, DLHK Kota Depok telah memberikan lampu hijau atas usulan tersebut dan akan merealisasikan pengadaan incinerator melalui anggaran perubahan tahun ini. Namun, terkait nilai anggaran dan spesifikasi teknis alat, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari DLHK.
“Alhamdulillah, DLHK Kota Depok mendukung penuh, dan insya Allah incinerator akan hadir pada akhir tahun ini melalui anggaran perubahan. Untuk nominal dan spesifikasinya, kami masih menunggu informasi teknis dari dinas,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, mesin incinerator akan difungsikan untuk mengelola residu atau sisa sampah yang tidak dapat diurai maupun dimanfaatkan kembali. Sementara itu, sampah organik telah ditangani melalui bank-bank sampah yang tersebar di masyarakat, termasuk dengan metode maggot yang sudah berjalan.
“Residunya yang akan kami kelola dengan incinerator. Untuk sampah organik sudah bisa diolah di bank sampah. Ada yang diurai dengan maggot, dijadikan pakan ternak, dan sebagainya,” jelasnya.
Guna menyukseskan program ini, pihak kelurahan juga telah melakukan sosialisasi kepada warga sejak jauh hari. Hasilnya, masyarakat menyambut baik rencana tersebut karena menilai pengelolaan sampah di Unit Pengolahan Sampah (UPS) yang ada saat ini masih belum optimal.
“Masyarakat justru mendukung hadirnya incinerator karena pengelolaan sampah di UPS masih kurang maksimal dan memakan waktu lama,” ungkapnya.
Sebagai bentuk antisipasi, rencana pemasangan incinerator akan ditempatkan di lokasi yang berjarak sekitar 500 meter dari permukiman warga. Hal ini dilakukan demi menjaga kenyamanan dan kesehatan masyarakat sekitar.
“Menurut saya, ini merupakan terobosan yang baik untuk mengatasi persoalan sampah di Duren Seribu secara lebih cepat dan mandiri,” pungkasnya. (JD10/ED02)