Kegiatan pengukuran balita yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. (Foto: Istimewa)
berita.depok.go.id-Kecamatan Cimanggis mencatatkan prevalensi stunting terendah di Kota Depok yaitu sebesar 2,34 persen atau sebanyak 316 balita. Data tersebut berdasarkan hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) tahun 2020.
Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita mengatakan, data BPB tersebut merupakan laporan dari 38 Unit Pelaksanan Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas yang melakukan penimbangan balita di wilayahnya. Pada masa pandemi Covid-19, kegiatan BPB dilakukan oleh kader melalui Posyandu keliling.
“Kami lakukan jemput bola agar seluruh balita di Kota Depok dapat terpantau status gizinya," tuturnya kepada berita.depok.go.id, Rabu (30/12/20).
Kemudian, lanjut Nova, kecamatan dengan prevalensi stunting tertinggi yaitu Kecamatan Sawangan sebesar 10,61 persen atau 1.107 balita. Sementara untuk kelurahan dengan prevalensi stunting tertinggi ditempati Kelurahan Sawangan Baru yaitu 14,83 persen atau 129 balita.
"Sedangkan kelurahan yang memiliki prevalensi terendah adalah Kelurahan Baktijaya yaitu 0,49 persen atau sebanyak 11 balita," ujarnya.
Dia menambahkan, setiap bulan Agustus pihaknya rutin melakukan penimbangan balita. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan surveilans gizi.
“Pendataan gizi balita kami lakukan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans dan PMK Nomor 02 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak," tandasnya. (JD 02/ED 01/EUD02)