Sekda Kota Depok, Hardiono saat membuka secara resmi Rakor PUG, di Balai Kota, Jumat (27/11/20). (Diskominfo).
berita.depok.go.id-Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono mendukung upaya Kelompok Kerja (Pokja) Pengarusutamaan Gender (PUG) membuat dokumen Perencanaan Penganggaraan Responsif Gender (PPRG) di setiap Perangkat Daerah (PD). Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan PUG di daerah adalah komitmen dan keseriusan pimpinan daerah beserta PD dalam mengimplementasikan PUG.
Hardiono berharap, pelaksanaan PUG di Kota Depok dapat secara konkrit dirasakan masyarakat. Karena itu, strategi pembangunan yang dilakukan sudah seharusnya memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, juga permasalahan objek dari PUG.
"Kemudian strategi tersebut diintegrasikan dalam mekanisme proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi seluruh kebijakan atau program di berbagai bidang pembangunan," katanya, saat membuka secara resmi Rakor PUG, di Balai Kota, kemarin, Jumat (27/11/20).
Sekda menilai, hingga saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berupaya memberikan pelayanan masyarakat yang berkeadilan gender dengan memperhatikan hak-hak dan kebutuhan masyarakat. Baik individu dari sejak usia anak hingga dewasa dan lansia, termasuk kaum difabel serta warga prasejahtera.
"Hal ini dibuktikan dengan diraihnya Anugrah Parahita Ekapraya (APE) Tingkat Utama pada tahun 2018 yang lalu. Tingkat Utama APE ini, menandakan Depok layak sebagai daerah yang menerapkan strategi PUG sebagai peletakan dasar pembangunan serta adanya keberlanjutan program pembangunan," lanjutnya.
Hardiono menambahkan, pasca keberhasilan meraih tingkat Utama, pada tahun ini kembali Pemkot Depok mengikuti penilaian APE Tahun 2020. Pemerintah pusat, imbuhnya, akan menilai implementasi Depok dalam pelayanan yang memberikan akses, partisipasi, kontrol atau pengambilan keputusan dan manfaat pembangunan kepada masyarakat secara adil.
"Tanpa kecuali, dengan memastikan tidak satupun kelompok rentan, minoritas dan marginal diabaikan," katanya.
Lebih lanjut, Hardiono menuturkan, hal yang tak kalah pentingnya dari penilaian APE adalah adanya sensitifitas PD dan masyarakat dalam mengidentifikasi isu-isu gender. Termasuk, membuat langkah strategis dalam mengintervensi isu-isu tersebut secara efektif.
"Dengan demikian, jika hal tersebut dapat dipertahankan dan kita dipandang mampu menjadi pembimbing bagi daerah sekitar, maka Kota Depok akan berada pada level Mentor APE tahun ini," tutupnya. (JD 07/ED 01/EUD02)