berita.depok.go.id - Proses bedah rumah milik Ibu Salmah, warga RT 02 RW 16 Kelurahan Cimpaeun, resmi dimulai pada Jumat (28/11/25).
Peluncuran program ini dihadiri langsung oleh Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Depok, Siti Barkah Hasanah bersama donatur utama dari White House, Rudiman, serta Lurah Cimpaeun Mujahidin.
Lurah Cimpaeun, Mujahidin, menjelaskan bahwa kondisi keluarga Ibu Salmah memang sangat memprihatinkan.
Sang ibu dalam keadaan stroke dan lumpuh, sementara dua anaknya mengalami kebutaan.
Rumah yang mereka tinggali pun sudah dalam kondisi sangat tidak layak huni.
“Alhamdulillah hari ini Cing Ikah hadir bersama donatur utama Pak Haji Rudiman dalam rangka bedah rumah untuk Ibu Salmah. Kondisi rumah sudah hancur dan tidak layak huni, sementara ibunya stroke, anaknya dua-duanya tunanetra,” ujar Mujahidin, kepada berita.depok.go.id, Jumat (28/11/25).
Mujahidin mengaku langsung melaporkan kasus ini kepada Cing Ikah dan sejumlah instansi terkait, respons pun datang cepat.
Bantuan sembako serta perlengkapan tidur dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Depok langsung dikirimkan.
“Ternyata setelah saya laporkan ke Cing Ikah, ke BAZNAS, ke Dinas Kesehatan, DP3AP2KB, alhamdulillah bantuan banyak sekali. Dari BAZNAS ada sembako, selimut, kasur, macam-macam,” ungkapnya.
Namun bantuan terbesar datang dari donatur Rudiman, yang bersedia membangun ulang rumah tersebut sepenuhnya.
“Beliau ini donatur luar biasa. Mungkin juga karena instruksi dan permintaan dari Pak Wali Kota. Hari ini launching bedah rumah, insya Allah Senin mulai pelaksanaan,” jelas Mujahidin.
Baca Juga: Cing Ikah Resmikan Bedah Rumah Ibu Salmah: Wujud Kepedulian Nyata untuk Warga
Target penyelesaian pembangunan adalah satu bulan, meski donatur sempat memperkirakan bisa memakan waktu satu bulan setengah.
Dalam rencana pembangunannya, Rudiman memiliki ide menarik, rumah akan dibangun menjadi dua petak.
“Yang satu untuk rumah tinggal Ibu Salmah dan keluarga, yang satu lagi akan dibuat kontrakan. Harapannya ada pemasukan buat Ibu Salmah, karena memang mereka tidak punya usaha,” kata Mujahidin.
Selama proses pembangunan, Lurah Cimpaeun menyewa rumah sementara bagi keluarga Ibu Salmah menggunakan dana pribadinya.
“Selama rumahnya dibongkar, saya kontrakkan dulu satu bulan. Saya sewa satu petak untuk tempat mereka tinggal sementara,” ucapnya.
Selain itu, Mujahidin juga menemukan bahwa keluarga tersebut tidak memiliki dokumen kependudukan sejak tahun 2013.
Ia langsung mengurus seluruh administrasi, hingga akhirnya keluarga Ibu Salmah terdaftar sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan Makan Bergizi Gratiz (MBG).
Selain itu, imbuhnya, Cing Ikah, selaku Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Depok, memberikan arahannya kepada lurah, camat, dan para tokoh masyarakat untuk aktif melaporkan warga yang membutuhkan bantuan perumahan.
“Cing Ikah mengharapkan jika ada warga yang membutuhkan rumahnya dibongkar atau diperbaiki, laporkan kepada Pak Wali Kota. Karena sesuai 6 SPM, Posyandu sekarang juga menangani urusan perumahan dan permukiman, bukan hanya kesehatan,” terang Mujahidin.
Ia juga menegaskan bahwa Cing Ikah akan terus memantau dan memfasilitasi kebutuhan rumah-rumah tidak layak huni di Kota Depok.
“Insya Allah Cing Ikah sebagai Ketua Pembina Posyandu tingkat kota akan memantau dan membantu memfasilitasi kebutuhan rumah warga yang betul-betul butuh dibangun,” pungkasnya. (JD09/ED 01).
