Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Mohammad Idris. (Foto : Diskominfo)
berita.depok.go.id-Menjelang pembukaan pusat perbelanjaan modern atau mal di Kota Depok besok (16/06), pengelola mal diminta agar berkomitmen sesuai pakta integritas yang telah dibuat. Salah satunya menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Ya, besok dibuka (mal). Kami minta komitmen dari pengelolanya. Seperti menerapkan protokol kesehatan, kapasitas hanya 50% dan menyiapkan mitigasi bencana," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Mohammad Idris, Senin (15/06/20).
Dikatakannya, terdapat beberapa aktivitas di dalam mal yang belum diperkenankan untuk dibuka. Seperti, klinik dokter gigi, tempat bermain dan kegiatan anak, bioskop, karaoke, salon, spa, barber shop/cukur rambut, panti pijat/refleksi dan fitnes center (pusat kebugaran).
"Kepada pengunjung, kami minta untuk meningkatkan kewaspadaan secara extra, dengan kewajiban menggunakan masker, menjaga jarak fisik dan selalu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Hal ini sangat perlu dilakukan, karena penularan Covid-19 bisa terjadi terhadap siapa saja dan dimana saja," terangnya.
Wali Kota Depok tersebut juga meminta masyarakat untuk menjaga diri dan keluarga dari penularan Covid-19. Dengan memilih kegiatan secara bijak.
"Jika mendesak maka perlu kita lakukan dengan protokol kesehatan dan bila tidak mendesak lebih baik kita menundanya hingga kondisi memungkinkan," harapnya.
Lebih lanjut, Mohammad Idris menyebutkan, perkembangan kasus pasien sembuh Covid-19, hari ini bertambah sebanyak 11 orang. Dengan demikian, total pasien sembuh menjadi 387 orang atau 58,81 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif yang ada.
Sementara kasus pasien konfirmasi positif bertambah sebanyak dua kasus. Penambahan tersebut berasal dari informasi dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Brimob Kelapa Dua satu kasus dan satu kasus lainnya informasi dari RS Nasional Diponegoro.
"Dengan penambahan ini, total pasien konfirmasi positif sebanyak 658 orang dan pasien yang meninggal dunia 34 orang," terangnya.
Dia menambahkan, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) yang selesai pemantauan hari ini bertambah 22 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) tujuh orang. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang selesai pengawasan bertambah tiga orang.
"Jumlah PDP yang meninggal saat ini sebanyak 93 orang, ada penambahan satu orang dibandingkan hari sebelumnya. Meski begitu, status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes RI," tandasnya. (JD 08/ED 01/EUD02)