Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Other Pendidikan Kesehatan Berbudaya Pemerintahan
Jaga Kerukunan, Bakesbangpol Adakan Dialog Publik dengan Tokoh Agama
JD09 - berita depok

196
Rabu, 18 Okt 2023, 10:59 WIB

Kepala Bakesbangpol Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny memberikan sambutan sekaligus membuka Dialog Publik terkait Peran Tokoh Agama dan Tokoh Kebangsaan dalam merawat kerukunan umat beragama, Selasa (17/10/23). (Foto : JD04/Diskominfo)

berita.depok.go.id - style="text-align: justify; ">berita.depok.go.id - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Depok melaksanakan Dialog Publik terkait Peran Tokoh Agama dan Tokoh Kebangsaan dalam merawat kerukunan umat beragama. 

Dialog publik diikuti oleh puluhan tokoh lintas agama di Kota Depok, yang dilaksanakan di Gedung Sasono Mulyo, Kelurahan Jatimulya kecamatan Cilodong.

Kepala Bakesbangpol Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny menjelaskan, dialog publik ini diadakan sebagai upaya untuk menjaga kerukunan dan mengoptimalkan peran tokoh agama dan tokoh kebangsaan.

“Hal ini dilakukan untuk menjalin silaturahmi, dengan adanya dialog ini pastinya kami sebagai pendamping tentunya menerima masukan-masukan terkait pelayanan dari seluruh umat beragama yang ada di Kota Depok,” tuturnya kepada berita.depok.go.id, di sela kegiatan, Selasa (17/10/23).

Pelayanan yang dimaksud, kata Lienda, adalah bagaimana Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam merawat kerukunan umat beragama di daerah. Pasalnya, Kota Depok terbilang sebagai miniatur Indonesia.

“Di Kota Depok sendiri banyak kemajemukan masyarakat, hal ini yang harus kami jaga agar tepap selalu kondusif,” ucapnya.

Menurut dia, dengan adanya kerukunan umat beragama ini, pastinya juga akan mendukung seluruh pembangunan yang ada di Kota Depok.

“Kalau dimana-mana ada konflik maka pembangunan di Kota Depok pasti tidak akan berjalan, pastinya konflik itu akan membuang energi,” imbuhnya.

Lienda berpesan, kepada para tokoh agama agar dapat bisa menyampaikan pesan-pesan positif terkait persatuan, seperti toleransi serta mencegah fanatisme berlebihan.

“Jangan sampai ada yang merasa kebenarannya adalah mutlak, yang lain salah. Artinya kita itu beragam harus menghargai perbedaan-perbedaan dini, karena itu anugerah dari bangsa Indonesia dan itu yang harus dipelihara,” tutupnya.(JD09/ED02)


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0