Wali Kota Depok, Mohammad Idris menjadi khatib salat jumat di Masjid Ar Rahman, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Jumat (15/07/22). (Foto : JD01/Diskominfo)
berita.depok.go.id - Wali Kota Depok, Mohammad Idris menjadi khatib Salat Jumat di Masjid Ar Rahman Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji. Dalam kesempatan tersebut, Ia berbicara tentang keutamaan doa kepada Allah SWT.
"Jangan meremehkan doa. Ini perlu dipahami, doa merupakan ibadah bernilai ritual. Allah SWT akan menengur umat Islam yang tidak pernah meminta atau jarang meminta kepada-Nya," tuturnya di sela-sela khutbah, Jumat (15/07/22).
Ia menjelaskan, orang-orang yang tidak pernah berdoa merupakan indikasi kesombongan. Sebab, doa merupakan bukti kepatuhan, kerendahan diri umat Islam di hadapan Allah SWT, hal itu diisyaratkan dalam Surat Al-Mu’min Ayat 60.
"Rabb pun berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina," papar Mohammad Idris.
Dikatakannya, manusia selalu ingin doanya cepat diijabah. Padahal Allah SWT menegaskan dalam firmannya ini, akan mengijabah permintaan doa-doa hamba-Nya.
"Bisa jadi Allah SWT belum mengabulkan doa karena akan diberikan kepada kita disaat butuh atau mungkin saja Allah SWT menyimpan dan akan hadir di alam akhirat dimana bekal di dunia masih kurang. Dan banyak pertimbangan-pertimbanhan yang kita tidak tahu ke Maha Bijaksanaan Allah SWT, yang intinya doa kita dikabulkan oleh Allah SWT," jelasnya.
Selain itu, doa adalah ibadah dan juga norma kehidupan sosial setiap manusia. Karena doa-doa yang diajarkan Rasulullah SAW merupakan panduan atau pedoman untuk kehidupan manusia.
Lanjut Mohammad Idris, doa juga untuk memperbaiki kehidupan duniawi. Seperti setiap individu harus berupya memperbaiki pekerjaan agar menghasilkan rezeki-rezeki yang sudah disiapkan Allah SWT, untuk kehidupan anak cucu hingga kehidupan masyarakat.
"Mudah-mudahan pedoman ini dapat kita laksanakan untuk meningkatkan kehidupan agama kita, duniawi kita dan ukhrowi kita," tutupnya. (JD09/ED02)
