berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) TPPS serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) Semester 2 Tahun 2024 di Kota Depok, Jumat (04/10/24).
Ketua Tim Kerja Pencegahan Stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, Dean Rosmawati bersama rombongan ingin mengindentifikasi kendala dan upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam penanganan stunting.
"Kami tidak akan menilai benar dan salahnya, tapi identifikasi kendalanya apa sehingga lebih mudah tentukan solusinya dan rekomendasi apa yang bisa dilakukan bersama-sama," ujarnya kepada berita.depok.go.id, usai acara tersebut.
Dia juga menyoroti pentingnya keterlibatan semua pihak dalam penanganan stunting.
Karena, menurutnya penanganan stunting tidak hanya tugas pemerintah, tapi juga pemangku kepentingan lainnya harus terlibat aktif.
"Pencegahan dan penanganan stunting bukan tugas satu instansi tapi kolaborasi, tidak boleh ada ego harus sama-sama berkolaborasi sesuai tugas dan pengampuannya, untuk menuju Jabar zero stunting," papar Dean.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana menjelaskan, Depok memiliki strategi penurunan stunting yang terintegrasi.
Yakni dengan pendekatan prevent, detect, dan respons.
"Dalam penanganan stunting di Kota Depok sudah dilakukan dari hulunya, dan kami coba untuk adopsi upaya penanganan Covid-19 yang berhasil di Depok dengan prevent, detect, dan respons," jelasnya.
Dadang mengatakan, Pemkot Depok selalu terbuka dengan data stunting yang sebenarnya di lapangan.
Bila terjadi kenaikan kasus atau ketidakakuratan data antara pemerintah pusat dan daerah TPPS Kota Depok akan menindaklanjutinya.
"Terkait data stunting tidak boleh asal atau disembunyikan karena ini urusan kesehatan jadi harus apa adanya, yang terpenting adalah bagaimana melakukan intervensi secara berjenjang dan konvergen dalam penanganan stunting di hulu sampai ke hilir," pungkasnya. (JD 05/ ED 01).