berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - INNOVARE Universitas Indonesia menggelar INNOTalks dengan mengangkat subtema "Breaking Boundaries: The Future of Business Innovation, Sabtu (10/08) di Mochtar Riady Plaza Quantum (MPRQ) Auditorium Fakultas Teknik UI.
Adapun materi yang dibahas dalam kegiatan tersebut yaitu pusat investasi pemerintah menjangkau yang belum tersentuh.
"30 persen dari populasi global atau sekitar 1,7 miliar penduduk dunia masih kekurangan akses ke produk dan layanan keuangan dimana mayoritas merupakan wanita, pemuda dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kaum muda berusia 16-30 tahun merupakan seperempat dari populasi Indonesia," ujar Direktur Utama PT Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Ismed Saputra, selaku narasumber pada acara tersebut.
Dikatakannya, sebanyak 36 responden pernah meminjam, namun sebagian besar merupakan pinjaman informal dari keluarga dan temen. Kaum muda hanya meminjam secara formal ketika merasa yakin bahwa mereka memiliki penghasilan tetap untuk memastikan pembayaran kembali.
"Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) oleh PIP telah mendorong pelaku usaha muda yang memperoleh pembiayaan formal melalui Lembaga keuangan bukan bank. Jumlah pelaku usaha muda usia di bawah 30 tahun penerima pembiayaan UMi meningkat dari 24 ribu di tahun 2017 menjadi 1,5 juta di akhir tahun 2023," jelasnya.
Dijelaskannya, ada tiga inovasi pembiayaan UMi, pertama, Innovative Credit Scoring atau ICS. Yakni melakukan penilaian kredit individu atau badan usaha yang memanfaatkan berbagai data baik data keuangan maupun non keuangan untuk menghasilkan skor kelayakan kredit.
"Kemudian ada UMi Youthpreneur yang bertujuan untuk memacu anak muda agar dapat berfikir kreatif dan inovatif, menggali potensi dan menumbuhkan motivasi dalam berwirausaha engan manfaat pelatihan penyusunan proposal, fasilitas pembiayaan pemenang dan inkubasi usaha pendampingan untuk proposal terpilih," jelasnya.
Inovasi pembiayaan terakhir yakni PIP Institute. Ini merupakan sarana untuk memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi penyalur agar mampu mengelola pembiayaan dan memberikan pendampingan dengan lebih baik, juga pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha agar mampu meningkatkan kapasitas usahanya.
"Lalu ada internal capacity untuk meningkatkan kapasitas pimpinan dan pegawai PIP dalam mengelola pembiayaan dan menjalin kolaborasi yang lebih baik dengan mitra," tutupnya. (JD 10/ ED 01).
