berita.depok.go.id- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok turut menghadiri peluncuran Rencana Aksi Program Terpadu Kemitraan Penanggulangan Tuberkulosis (PROTEKSI) yang diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia. Kegiatan tersebut merupakan rencana aksi dalam rangka pelaksanaan upaya penanggulangan Tuberkulosis (TB) di Indonesia.
"Diharapkan oleh Kemenko PMK bahwa ada koordinasi atau melibatkan seluruh masyarakat terkait inovasi daerah-daerah dalam rangka penanggulangan Tuberkulosis, yaitu kalau di Kementerian Kesehatan memiliki gerakan TOSS TBC merupakan singkatan dari Temukan dan Obati Sampai Sembuh TBC," ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Sri Utomo, kepada berita.depok.go.id, usai menghadiri acara tersebut secara daring di Depok City Operation Room (DeCOR), Rabu (31/08/22).
Imbuhnya, dalam upaya menanggulangi TB, Pemkot Depok melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah membentuk Kampung Peduli Tuberkulosis (Kapitu). Pada 2023 Kapitu diharapkan hadir di 63 kelurahan se-Kota Depok.
"Jadi, diharapkan nanti di setiap kelurahan ada satu. Adanya Kapitu tentu diharapkan mampu mencari orang-orang penderita TB dan mengajak masyarakat untuk memberikan informasi. Lalu, kita obati insya Allah sembuh," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, saat ini Depok memiliki 14 Kapitu. Melalui Kapitu ini akan terjalin komunikasi antar masyarakat dengan lintas sektor dan Puskesmas yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kapitu.
"Masyarakat dan Satgas Kapitu akan saling berkoordinasi untuk melakukan pelacakan, kemudian investigasi, skrining, dan jika kasus positif TB. Oleh karena itu, akan terus diawasi dalam kepatuhan menelan obat untuk penderita TB," jelasnya. (JD 12/ED 01/EUD02)
