Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pemerintahan
Hadiri Acara Pondok Pesantren Darul Akhyar, Kiai Idris Sampaikan Tiga Misi Bagi Santri
JD10 - berita depok

27
Minggu, 16 Apr 2023, 22:21 WIB

Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat memberikan tausiyah di Pondok Pesantren Darul Akhyar, Kecamatan Pancoran Mas. (Foto :JD01/Diskominfo).

berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Wali Kota Depok, Mohammad Idris, hari ini menghadiri acara Pondok Pesantren Darul Akhyar yang berada Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Minggu (16/04/23).

Pada kesempatan itu, Kiai Idris, sapaan akrab Wali Kota Depok, mengatakan, setiap muslim sudah memiliki tugas sesuai dengan pembagiannya, sampai Allah SWT tegaskan dalam satu ayat ketika masa-masa kritis, di masa Rasulullah SAW.


"Kata Allah dalam firmannya, jangan semuanya berangkat perang, hendaknya di antara kalian ada yang memang khusus untuk mendalami ilmu agama," kata Kiai Idris di hadapan para santri  Pondok Pesantren Darul Akhyar Kota Depok.

Tak cukup hanya menimba ilmu-ilmu dari Pengasuh Pesantren Darul Akhyar Kota Depok, Kiai Syamsul Yakin, dan para ustadz di sana, namun ingat para santri juga mempunyai tugas untuk mempelajari cara berkomunikasi, berinteraksi.

Karena itu, kata Kiai Idris, para santri jangan menutup diri, seperti di kamar saja, tapi bergaul, bersosialisasi di masyarakat.

"Jadi di sini tidak hanya belajar matematika, bahasa Arab, Inggris dan bahasa Sunda," ujar Kyai Idris.

"Juga belajar bagaimana berkomunikasi, berinteraksi, bersosialisasi, mempelajari ilmu komunikasi yang kadang-kadang tidak bisa kita dapatkan di bangku sekolah, tapi kita dapatkan pengalaman komunikasi di masyarakat, itu kelebihan di pondok pesantren," jelasnya.

Dikatakan Kiai Idris, santri di pondok pesantren diajarkan ilmu kemasyarakatan secara praktik langsung di lapangan, tentunya akan diberikan ilmu-ilmu teori tentang komunikasi.

"Ada tiga misi yang harus kita lakukan dan adanya di pondok pesantren," imbuhnya.

Dijelaskan Kiai Idris, misi Rasulullah SAW ada tiga untuk membenahi, menyelamatkan umat manusia. Misi pertama adalah membacakan ayat-ayat Al-Qur'an kepada kaumnya atau tilawah.

"Tilawah ini sangat terkait dengan masalah ilmu tajwid, sangat terkait dengan ilmu-ilmu Al-Qur'an, itu dipelajari di sini," ucap Kiai Idris.

Ia berpesan kepada para santri jika nanti sudah lulus dari pondok pesantren agar terus mempelajari ilmu tajwid.

"Bahkan di pesantren harus ada kelebihannya, sebab belajar ilmu tajwid bagi setiap muslim hukumnya fardhu ain, karena dia harus bisa membaca Al-Qur'an masing-masing," paparnya.

"Kelebihan dan utamanya di pesantren itu harus lebih ilmunya dari orang-orang awam tentang tilawah Al-Qur'an," tuturnya.

Misi yang kedua, lanjut Kiai Idris, yang dipelajari di pesantren dan menjadi bagian dari misi Rasulullah SAW, melakukan Tazkiyatun Nafs atau upaya membersihkan jiwa, hati, diri di pondok pesantren.

"Medianya banyak bisa Tadabbur Al-Qur'an, wirid, dzikir dan sebagainya. Di antaranya ada Syaroful Anam, santri harus tahu Syaroful Anam, itu isinya seperti apa. Sekarang banyak riwayat-riwayat nabi, kita hanya menikmati lagu-lagu, lantunan suara yang membaca, tapi itu kalau dikaji luar biasa, isi kontennya luar biasa, orang-orang sini bilang bisa anteng kalau mendengar bacaan bacaan itu," jelasnya.

Menurut Kiai Idris, berdakwah harus memiliki hati yang bersih. Dakwah bisa di lapangan, di pesantren, maupun di parlemen. 

"Parlemen juga harus dakwah, jadi wali kota harus dakwah," jelasnya.

Misi yang ketiga, sambung Kiai Idris, yang dijalankan oleh Kyai Syamsul Yakin, dan para guru di Pesantren Darul Akhyar Kota Depok.

"Tilawatil Quran, Tazkiyatun Nafs, wirid itu bagian dari Tazkiyatun Nafs, wirid setelah salat itu bagian dari Tazkiyatun Nafs, dengarkan Syaroful Anam bagian Tazkiyatun Nafs mempelajari Ta'limul Quran dan hadits, diajarkan juga di sini," jelasnya.

Maka dari itu, atas nama Wali Kota Depok dan pribadi, Kiai Idris menyampaikan apresiasi secara tidak langsung dan langsung kepada semua pihak di Pondok Pesantren Darul Akhyar yang telah membantu program pemerintah.

"Dalam hal pemberdayaan masyarakat, yaitu mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, berbasis kebhinekaan dan ketahanan keluarga," katanya.

"Saya bersama istri saya Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok, Bunda Elly Farida sedang konsen tentang ketahanan keluarga, yang diberikan kepada masyarakat," katanya.

"Kita punya Sekolah Pra nikah, jadi di dalam sekolah ini anak-anak yang sudah remaja diberikan wawasan tentang hal-hal terkait reproduksi, biologis dan segala macemnya, lalu dikasih nasehat serta pelajaran tentang masalah ketahanan keluarga," ungkap Kiai Idris.

Untuk peserta yang mengikuti sekolah tersebut, merupakan remaja yang belum menikah, biasanya yang ingin menikah lalu mengikuti kegiatan ini.

Kemudian ada juga kegiatan tentang parenting dalam Sekolah Ayah Bunda, yang ditujukan bagi keluarga muda.

"Pesertanya suami istri, harus pasangan," ujarnya.

Dirinya menuturkan, meskipun diberikan pelajaran sedikit-sedikit, namun ia yakin akan dapat bermanfaat untuk menyelesaikan persoalan.

"Sebab di Depok termasuk di Jawa Barat yang perceraiannya tinggi, sehingga kita perlu langkah-langkah seperti itu," tandasnya. (JD 10/ED 01/ED 01)



Apa reaksi anda?
1
0
1
0
0
0
0