Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok, Nessi Annisa Handari mengaku kaget dengan adanya pemberitaan yang menyebut 70 persen anak perempuan usia SMP di kota belimbing ini sudah tidak perawan.
“Itu dapat data dari mana, hasil survei tahun berapa,” kata Nessi, kepada berita.depok.go.id,
Nessi mengatakan, jika ditotal dari kasus kekerasan seksual yang ditangani oleh pihaknya, jumlahnya pun tidak mencapai 70% dari total anak usia remaja di Kota Depok. “Kasus kekerasan seksual yang tercatat di kami itu, di tahun 2018 itu ada 62 kasus dan 2019 ada 59 kasus,” kata Nessi.
Nessi pun mengatakan, jika memang ada data yang menyebutkan siswi SMP di Kota Depok 70 persen sudah tidak perawan, dirinya meminta agar pihak yang mengeluarkan data tersebut segera melaporkannya kepada pihaknya agar dapat segera diambil tindakan atau langkah antisipasi agar tidak semakin parah.
“Bukan apa-apa, kami butuh data itu secara statistik terperinci agar bisa fokus untuk menyelesaikan masalah ini, jika memang betul pernah ada survei, janganlah membuat kami semua galau, karena ini kerja bersama antara Pemerintah dan masyarakat,” kata Nessi.
Lebih jauh Nessi mengaku, sebagai upaya perlindungan anak utamanya terhadap keselamatan anak perempuan di Kota Depok, pihaknya telah melakukan berbagai hal termasuk membentuk Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) hingga bekerja sama dengan Polres Metro Depok.
“Kami Pemerintah Kota Depok, selalu memberikan perlindungan kepada anak-anak,” demikian Nessi.
Perlindungan itu, lanjut Nessi, di antaranya adalah menjaga anak-anak supaya terlindung dari hal-hal yang yang negatif, meminta agar para anak dan orang tua tidak malu menyampaikan kalau ada masalah misal mengalami kekerasan atau hal hal yang berhubungan dengan permasalahan remaja.
“Kita juga selalu memberikan bekal-bekal mereka (anak muda) tentang kesehatan reproduksi, tentang penguatan agama dan lain sebagainya, itu sudah kita lakukan kepada anak smp, sma, yang jelas kami berusaha memberikan edukasi kepada masyarakat supaya mereka tidak takut untuk melapor,” pungkas Nessi