Rapat Koordinasi Evaluasi Kegiatan P2WKSS, Kelurahan Leuwinanggung, Kamis (03/12/20). Foto : (JD 11)
berita.depok.go.id-Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) menggelar rapat koordinasi (rakor) evaluasi kegiatan Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS). Pada rakor tersebut dipaparkan sejumlah progres pembangunan dari tiap Perangkat Daerah (PD).
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender (PPPG), DPAPMK Kota Depok, Betty Setyorini menuturkan, pada evaluasi kali ini masing-masing PD memaparkan program-program yang sudah direncanakan, baik yang sudah terlaksana ataupun yang belum. Progresnya cukup baik, hampir semua program pembangunan fisik dan non fisik yang direncanakan sudah dilaksanakan.
“Pembangunan fisik yang sudah selesai di antaranya posyandu, jalan lingkungan, drainase dan bank sampah,” tuturnya kepada berita.depok.go.id, Kamis (03/12/20).
Kemudian, lanjutnya, untuk kegiatan non fisik terdapat sejumlah pelatihan, mulai dari pelatihan pruduk olahan lokal, pelatihan tata rias, Sekolah Pra Nikah dan Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta). Lalu, juga terdapat beberapa prorgam yang masih dalam proses pembangunan.
“Program yang masih dalam proses pembangunan, salah satunya taman bermain anak yang baru selesai sekitar 70 persen. Lalu, Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang baru mulai proses pembangunan dan selesai dua pekan lagi,” jelasnya.
Lebih lanjut, ucapnya, kondisi pandemi Covid-19 saat ini menjadi penyebab banyak kegiatan tertunda. Selain itu, juga terjadi refocusing anggaran.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat, Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Depok, Shandy Syamsurizal Kriestyadie menambahkan, yang menjadi tantangan setelah program ini berakhir adalah keberlanjutannya. Menurutnya, pemberdayaan ekonomi yang sudah dilakukan harus tetap didampingi dan dukung oleh pemerintah setempat.
“Misal, karena di dekat lokasi khusus (lokus) P2WKSS ada jalur sepeda, pihak kelurahan dan RW setempat membuat tempat beristirahat untuk pesepeda. Di tempat itu, warga dapat memasarkan produk yang dimiliki,” pungkasnya. (JD 09/ ED 02/EUD02)