Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News
DKP3 Gelar Ekspose Laporan Penyusunan Rencana Kebutuhan Pangan Lokal
JD 12 - berita depok

133
Kamis, 29 Des 2022, 9:11 WIB

Kegiatan ekspose laporan penyusunan rencana kebutuhan pangan lokal di ruang rapat DKP3 Kota Depok, Rabu (28/12/22). (Foto: Diskominfo)

berita.depok.go.id - berita.depok.go.id-Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok menggelar ekspose laporan penyusunan rencana kebutuhan pangan lokal. Penyusunan laporan tersebut bekerja sama dengan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor (IPB). 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Widyati Riyandani mengatakan, penyusunan laporan tersebut berkaitan dengan Kota Depok bukan daerah produsen pangan. Imbuhnya, sebagian besar sumber pangan yang ada berasal dari luar daerah. 

"Kemudian, melihat bahwa pola konsumsi pangan kita, terutama beras itu masih cukup tinggi. Lalu, yang ketiga tentunya kita kaitkan dengan program diversifikasi keanekaragaman pangan, khususnya pangan sumber karbohidrat," ujarnya kepada berita.depok.go.id di ruang rapat DKP3 Kota Depok, Rabu (28/12/22). 

"Bagaimana kita bisa merubah perilaku masyarakat bahwa sumber karbohidrat bukan hanya beras, tetapi juga ada pilihan lainnya,”sambungnya. 

Dalam ekspose laporan penyusunan rencana kebutuhan pangan lokal dijabarkan bahwa pangan lokal yang paling banyak diketahui oleh masyarakat Kota Depok adalah singkong, diikuti oleh jagung, kentang, ubi jalar, talas, porang dan sorghum. Singkong juga menjadi komoditas pangan lokal yang memiliki ketersediaan paling banyak di Kota Depok, diikuti oleh jagung, ubi jalar, kentang, talas, sorghum dan porang. 

Sementara urutan pangan lokal dari yang paling disukai sampai tidak disukai oleh masyarakat Kota Depok adalah jagung, singkong, kentang, ubi jalar, talas, sorghum dan porang. Sedangkan kentang merupakan pangan lokal dengan rata-rata konsumsi paling tinggi sebesar 12,13 g/kapita/hari. 

"Tapi kita tidak pungkiri bahwa banyak sekarang masyarakat yang sudah mulai mengurangi mengkonsumsi nasi. Ada juga yang mengganti dengan karbohidrat lainnya, itulah yang menjadi landasan kami menyusun tadi terkait dengan potensi pangan lokal untuk Kota Depok," jelasnya. 

Ke depan, Widyati menerangkan, hasil ekspose laporan penyusunan rencana kebutuhan pangan lokal ini akan menjadi bahan bagi pihaknya untuk dapat mensosialisasikan, serta mengenalkan bahan pangan lainnya selain nasi yang bisa diolah dan dikonsumsi oleh masyarakat Kota Depok. 

"Kami juga memiliki program diversifikasi pangan dan gizi, juga terkait dengan pola konsumsi pangan sehat atau dikenal dengan istilah Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). Hal itu nanti menjadi kampanye dari DKP3 bahwa makan tidak sekadar kenyang tetapi juga bermutu, aman dan bergizi untuk kesehatan," tandasnya. (JD 12/ED 01/EUD02)




Apa reaksi anda?
0
0
0
1
0
0
0