berita.depok.go.id - beita.depok.go.id - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Depok (TP PKK), Elly Farida, yang akrab disapa Bunda Elly, kembali menunjukkan dedikasinya dalam memperkuat nilai-nilai kekeluargaan.
Lewat acara nonton bareng (nobar) bareng sejumlah ibu-ibu serta kelompok masyarakat di Depok, Bunda Elly mengajak merenungkan arti pentingnya berbakti kepada orang tua, dan menjaga keharmonisan keluarga.
Bunda Elly mengatakan, usai menonton film Indonesia terbaru berjudul Bila Esok Ibu Tiada yang mengusung genre drama keluarga, banyak pelajaran yang dapat diambil dalam memaknai hakikat dan peran anggota keluarga di rumah.
"Film ini benar-benar mengingatkan kita semua, khususnya generasi muda, untuk tidak pernah menunda-nunda berbakti kepada orang tua," kata Bunda Elly, usai acara nobar film tersebut, Jumat (15/11/24).
"Kita tidak tahu sampai kapan mereka ada bersama kita. Mari manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, tidak hanya melalui perbuatan, tetapi juga doa yang tulus untuk mereka,” sambung Bunda Elly.
Menurutnya, ada beberapa adegan dalam film yang menggambarkan pentingnya keluarga sebagai fondasi masyarakat.
Dia melihat film ini sebagai media yang efektif untuk menyampaikan pesan moral kepada berbagai kalangan.
“Saya sangat tersentuh dengan bagaimana film ini menggambarkan nilai-nilai cinta kasih dalam keluarga, terutama hubungan antar saudara. Jangan sampai kita menyesal ketika waktu bersama mereka telah berlalu,” tambahnya.
"Mari kita bangun budaya keluarga yang harmonis dan saling mendukung,” ungkapnya.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Kota Depok, termasuk Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Kota Depok, Yani Lestari yang, mengaku terinspirasi oleh ajakan Bunda Elly.
"Bunda Elly selalu mengingatkan kita tentang pentingnya keluarga. Setelah menonton film ini, saya semakin paham makna dari pesan-pesan beliau. Saya jadi ingin lebih sering meluangkan waktu untuk orang tua dan saudara,” ungkapnya.
Dirinya menyatakan, film ini benar-benar mengajarkan pentingnya kerukunan antara kakak dan adik, yang harus dijaga saat orang tua masih ada, bukan setelah mereka sudah meninggal dunia.
"Sangat menginspirasi untuk semakin hangat bersama keluarga. Ini pengingat bahwa waktu bersama keluarga adalah hal yang paling berharga," ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kecamatan Beji, Henny Dwi Yuniawati, turut membagikan kesannya usai menonton film Bila Esok Ibu Tiada bareng Bunda Elly.
"Film ini mengingatkan saya akan pentingnya membahagiakan orang tua, terutama ibu. Kebetulan, mama saya masih ada. Saya tidak ingin menyesal seperti di film ini, jadi saya ingin terus menyempatkan waktu agar mama bahagia. Kesempatan tidak datang dua kali, jadi selama masih ada waktu, buatlah mereka senang," jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua TP-PKK Kecamatan Cipayung, Arumsari Prasetyowati, mengajak semua pihak menyaksikan film Bila Esok Ibu Tiada bersama keluarga sebagai sarana refleksi dan introspeksi.
Film ini memberikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga hubungan harmonis dalam keluarga, terutama terhadap orang tua.
“Jadi memberikan peringatan keras kepada kita semua untuk tidak menunda membahagiakan orang tua. Bukan hanya dari segi finansial, tetapi yang lebih penting adalah hubungan kental dan kasih sayang antar anggota keluarga,” ujar Arumsari .
Katanya, melalui kegiatan nonton bareng ini, diharapkan pesan moral dari film ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih memprioritaskan keharmonisan keluarga.
"Kebersamaan dalam menonton film menjadi langkah kecil namun berarti untuk mempererat hubungan. Dan menunjukkan perhatian nyata terhadap orang tua dan anggota keluarga lainnya," tandasnya. (JD 03/ED 02)