Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Other Pemerintahan Kesehatan
BKB Emas Cilangkap, Dorong Peran Keluarga dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak Usia Dini
JD09 - berita depok

229
Kamis, 24 Apr 2025, 14:43 WIB

BKB Emas di Posyandu Melati 03, Kamis (24/04/25). (Foto : dok. Kelurahan Cilangkap).

berita.depok.go.id - Kelurahan Cilangkap bersama sejumlah pihak menggelar kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) Emas (Eliminasi Masalah Anak Stunting) di Posyandu Melati 03, yang menjadi lokus pelaksanaan program pencegahan stunting di wilayah tersebut. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya edukasi dan penguatan peran keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak usia dini, terutama balita dan ibu hamil.

Lurah Cilangkap, Teguh Santoso, menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk menyampaikan pemahaman tentang peran keluarga, khususnya dalam delapan fungsi keluarga yang menjadi materi utama dalam pertemuan pertama ini.

Teguh menjelaskan bahwa BKB Emas adalah pendekatan untuk mengeliminasi masalah anak stunting dengan membina para ibu yang memiliki anak balita dan ibu hamil.

"Untuk pertemuan kali ini fokusnya pada delapan fungsi keluarga. Materi disampaikan secara interaktif, salah satunya lewat permainan ular tangga edukatif yang berisi pertanyaan-pertanyaan seputar masalah keluarga dan solusinya,” jelasnya kepada berita.depok.go.id, usai kegiatan, Kamis (24/04/25). 

Peserta juga mengikuti pre-test sebelum materi dimulai untuk mengukur pemahaman awal tentang topik seperti delapan fungsi keluarga, konsep 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dan pentingnya peran orang tua dalam perkembangan anak. 

Setelah pemaparan materi, peserta mengikuti post-test untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka meningkat.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), organisasi Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood (ARNEC), Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan juga jaringan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) seperti PAUD Holistik Integratif (HI). 

“Ini bukan kegiatan satu kali. Akan ada enam pertemuan secara berkelanjutan, dua kali setiap bulan. Nanti akan ada pertemuan khusus untuk ayah juga. Jadi bukan hanya ibu yang dibina, tapi peran ayah dalam pengasuhan juga didorong,” lanjut fasilitator.

Respon peserta disebut cukup antusias karena metode penyampaian yang menyenangkan dan melibatkan diskusi dua arah.

“Alhamdulillah suasananya hidup, peserta aktif bertanya dan mereka mulai memahami pentingnya kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak. Banyak yang bilang jadi lebih tahu dampaknya kalau anak kurang diperhatikan,” tambahnya.

Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi pemantik perubahan pola pikir orang tua dalam mengasuh anak, terutama untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal dan mencegah stunting sejak dini.

 “Harapannya semangat peserta terus terjaga sampai enam pertemuan selesai, karena setiap pertemuan nanti temanya akan berbeda-beda. Dan yang paling penting, ilmunya bisa diterapkan langsung dalam lingkungan keluarga masing-masing,” tutupnya. (JD09/ ED 01). 


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0