berita.depok.go.id - Lebaran adalah momen istimewa yang penuh dengan kebersamaan dan hidangan lezat. 

Makanan bersantan menjadi primadona di meja makan saat lebaran, seperti opor ayam, rendang, sayur godok, dan berbagai sajian lainnya.

Masakan bersantan tidak hanya dikonsumsi sekali, tetapi sering dihangatkan berulang kali. 

Namun, di balik kelezatan hidangan tersebut, ada hal penting yang perlu diperhatikan yaitu, kadar kolesterol dan gula darah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati, mengatakan mengonsumsi makanan bersantan yang berlebihan dapat menyebabkan risiko meningkatnya kadar Lemak Jahat (LDL) di dalam Darah.

"Masakan santan yang dipanaskan berulang bisa berubah menjadi lemak jenuh yang berpotensi meningkatkan kadar kolesterol di tubuh," ujarnya kepada berita.depok.go.id.

Mary, menjelaskan selain hidangan utama, kue-kue lebaran juga mempunyai daya tarik tersendiri. 

Kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju memang menggugah selera, terutama karena hanya tersedia setahun sekali. 

"Kue-kue ini mengandung karbohidrat kompleks seperti gula pasir dan tepung terigu," ucapnya.

Mary menegaskan, konsumsi kue-kue lebaran yang berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan jika terus-menerus terjadi, bisa memicu diabetes melitus.

"Menikmati hidangan khas Idulfitri tentu boleh, namun tetap perhatikan keseimbangan. Makanlah secukupnya, jangan berlebihan, dan tetap ingat untuk menjaga kadar kolesterol serta gula darah," pungkasnya. (MGG Raisya/JD 02/ED 01).