berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengoptimalkan berbagai program pada sembilan tatanan Kota Sehat. Upaya tersebut dilakukan sebagai langkah dalam pemenuhan Kota Sehat serta menatap Penghargaan Kota Sehat Predikat Swasti Saba Wistara di tahun 2025.
Wakil Ketua II Tim Pembina Kota Sehat Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, pembinaan Kota Sehat terus dilakukan pada seluruh tatanan. Tentunya dengan mengoptimalkan program sesuai rekomendasi dari Tim Pembina Kabupaten Kota Sehat Provinsi Jawa Barat (Jabar).
"Dukungan tentunya terus dilakukan mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kota agar seluruh program pada sembilan tatanan kota sehat dapat berjalan maksimal," ungkapnya saat menghadiri Rapat Pembinaan Penyelenggaraan Kabupaten Kota Sehat Tingkat Provinsi Jawa Barat di Aula Edelweis Gedung Balai Kota Depok, Kamis (07/11/24).
Mary menjelaskan, pada tatanan pertama yaitu kehidupan masyarakat sehat dan mandiri. Adapun program yang sudah dilakukan Kota Depok meliputi Kampung Cerdas Ramah Keluarga (Caraka), Program Kampung Iklim, pemicuan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pembinaan dan pengawasan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), dan pembangunan septic tank.
Kemudian, untuk tatanan kedua yaitu permukiman dan fasilitas umum. Pada pemenuhan tatanan ini, di Kota Depo sudah terdapat alun-alun, taman kelurahan, bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), penataan kawasan kumuh, kegiatan pengolahan sampah berbasis masyarakat, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja, Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) terstandarisasi dan rumah ibadah ramah anak.
"Untuk di tatanan ketiga yaitu satuan pendidikan. Kami sudah memiliki sekolah ramah anak, sekolah inklusi, sekolah adiwiyata, sekolah sehat, smart culture, dan pusat kegiatan belajar mengajar," jelasnya.
Selanjutnya, Mary menjelaskan, pada tatanan keempat yaitu pasar. Kota Depok telah memiliki sembilan pasar dan telah dilakukan pembinaan oleh Dinkes, Forum Kota Depok Sehat (FKDS), dan Puskesmas.
Lalu, pada tatanan kelima terdapat perkantoran dan perindustrian yang mendukung program kota sehat. "Untuk tatanan keenam yaitu pariwisata. Sejumlah tempat pariwisata dan lokasi akomodasi juga mendukung program kota sehat," ungkapnya.
Dikatakan Mary, pada tatanan ketujuh terdapat transportasi dan tertib lalu lintas jalan. Dengan didukung adanya transportasi BISKITA Trans Depok, Mikro Trans Depok D10A atau angkot ber-AC, sosialisasi keselamatan berlalu lintas jalan, pengawasan emisi gas buang kendaraan, dan Zona Selamat Sekolah (ZOSS).
Selanjutnya, pada tatanan sembilan yaitu perlindungan sosial. Kota Depok telah memiliki UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3), Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), Layar Ceria, dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos).
"Harapannya, dengan program yang sudah dilakukan disertai pembinaan yang berkelanjutan pada sembilan tatanan, Kota Depok dapat kembali meraih Penghargaan Swastisaba Wistara di tahun 2025," tutupnya. (JD 02/ ED 01)