Wali Kota Depok Mohammad Idris saat menjadi keynote speaker Special Webinar for parents say no to LGBT di acara 20th Lentera Insan Group, Sabtu (30/07/22). (Foto: tangkapan layar).
berita.depok.go.id- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah melakukan sejumlah upaya dalam mencegah penyimpanan seksual atau LGBT di masyarakat. Salah satunya meningkatkan dan menguatkan fungsi ketahanan keluarga.
"Ketahanan keluarga ini juga telah kami jadikan Peraturan Daerah (Perda), selain itu ada juga Perda Kota Layak Anak (KLA) dan yang terbaru Perda Kepemudaan," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat menjadi keynote speaker Special Webinar for parents say no to LGBT di acara 20th Lentera Insan Group, Sabtu (30/07/22).
Selain itu, lanjutnya, Pemkot juga telah membentuk Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), layanan konsultasi masalah anak dan keluarga oleh psikolog dan konselor secara gratis serta pembentukan forum KLA. Termasuk program sekolah pra nikah bagi warga yang ingin memasuki dunia pernikahan, juga Generasi Berencana (GenRe).
"Generasi berencana ini fungsinya memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada teman-teman seusianya tentang masalah-masalah ketahanan keluarga. Kami sebagai fasilitator juga melakukan kolaborasi dengan lembaga dan komunitas lainnya," ungkapnya.
Wali Kota berharap, melalui webinar ini, Pemkot Depok bersama lembaga pendidikan bisa saling bergandeng tangan untuk mengimplementasikan say no to LGBT. Pasalnya, anak-anak merupakan aset untuk persiapan kepemimpinan di masa Indonesia Emas yaitu pada 2045.
"Anak-anak nantinya akan menjadi pemimpin bangsa. Maka, marilah kita bersama-sama mempersiapkan hal tersebut. Baik dari sisi pendidikan, moral, etika maupun pergaulan," tutupnya. (JD 08/ED 01/EUD02)