berita.depok.go.id - berita.depok.go.id – Sebagai langkah konkret dalam pengelolaan sampah di tingkat lokal, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis meresmikan Bank Sampah Mahkota Tugu 23 di RT 6 RW 14, Perumahan Pondok Duta 1.

Lurah Tugu, Tri Sakti Anggoro, mengatakan, pembentukan bank sampah ini merupakan bentuk kekompakan warga dalam merespons masalah sampah di lingkungan sekitar.

"Bank Sampah Mahkota Tugu 23 adalah upaya warga dan kami di tingkat kelurahan untuk mengurangi sampah secara mandiri," ujarnya, Rabu (30/10/24).

"Selain itu, keberadaan bank sampah ini juga selaras dengan surat edaran Pemerintah Kota Depok mengenai pengolahan sampah di sumbernya," sambung Sakti, sapaannya.

Saat ini, bank sampah di Kelurahan Tugu sudah berjumlah 33 unit, dengan 23 unit di antaranya aktif.

Bank Sampah Mahkota Tugu 23 menerima tiga jenis sampah, yaitu organik, non-organik, dan residu, dengan rencana pengembangan untuk pengolahan produk sampah organik seperti minyak jelantah dan eco-enzyme.

Bank sampah ini memiliki 12 pengurus aktif dan menargetkan seluruh warga di RT 6 RW 14 untuk terlibat dalam memilah sampah dari rumah masing-masing.

Sakti juga menyebut, setiap warga Kota Depok menghasilkan sekitar 0,67 liter sampah per hari. Dengan jumlah penduduk sekitar 2,4 juta, total sampah harian bisa mencapai lebih dari 1.000 ton.

 "Target kami adalah mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan meningkatkan partisipasi masyarakat memilah sampah dari rumah tangga," lanjutnya.

Sementara itu, Camat Cimanggis, Dody Setiawan, mengapresiasi langkah ini. 

Dia pun berharap keberadaan bank sampah ini dapat membantu mengurangi beban TPA Cipayung.

 "Semoga semakin banyak bank sampah yang terbentuk sehingga masalah sampah bisa diselesaikan di lingkungan masing-masing," kata Dody.

Sebagai informasi, Bank Sampah Mahkota Tugu 23 juga akan mensosialisasikan program biokomposting dan pembuatan biopori untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah organik di lingkungan tersebut. (JD09/ED02)