berita.depok.go.id - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Inspektorat Daerah (Irda) Kota Depok, Lienda Ratna Nurdianny menjadi pembina apel pagi di halaman Balai Kota Depok, Jumat (07/11/25). Pada kesempatan ini, dirinya menyampaikan sejumlah hal penting terkait kegiatan pengawasan dan pembinaan yang tengah dilakukan Inspektorat.
Lienda mengapresiasi seluruh perangkat daerah atas kerja sama yang baik dalam pelaksanaan pemeriksaan pendahuluan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kepatuhan pengadaan barang dan jasa.
“Seluruh perangkat daerah sudah bersikap kooperatif. Namun ini baru tahap pendahuluan, minggu depan BPK akan kembali melakukan pemeriksaan rinci. Jadi mohon dipersiapkan dengan baik dan tetap responsif terhadap permintaan dokumen selama proses berlangsung,” ujarnya kepada peserta apel yang diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Lienda juga menyoroti capaian positif dalam pelaksanaan penilaian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) oleh BPKP. Hasil sementara menunjukkan Kota Depok berada pada kategori baik dan kini tengah berproses menuju level 3.
“Kita patut apresiasi, karena penilaian ini merupakan hasil kerja sama seluruh perangkat daerah. Terima kasih juga kepada Diskominfo yang cepat tanggap membangun Whistle Blower System (WBS) hanya dalam waktu dua hari. Ini bentuk komitmen nyata terhadap integritas,” jelasnya.
Selain itu, Lienda mengingatkan agar perangkat daerah segera menuntaskan unggahan dokumen dalam Monitoring Center for Prevention (MCP) yang progresnya masih sekitar 55 persen. Ia mendorong percepatan agar capaian MCP Kota Depok dapat meningkat sebelum batas waktu 15 November 2025.
Dirinya juga menekankan pentingnya partisipasi dalam Survei Penilaian Integritas (SPI) yang tengah dilaksanakan oleh KPK. Ia berharap seluruh aparatur maupun pemangku kepentingan eksternal turut berpartisipasi aktif.
“Kalau ada pesan resmi dari KPK melalui SMS atau WA dengan centang biru, mohon diisi. Itu bagian dari komitmen kita terhadap integritas dan transparansi,” katanya.
Di sisi lain, Lienda menyoroti pentingnya menindaklanjuti hasil review Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) serta memperkuat pelaporan Manajemen Risiko (MR) tahun 2025 dan penyusunan MR tahun 2026 berdasarkan proses bisnis masing-masing perangkat daerah.
Terakhir Lienda menyampaikan pesan reflektif mengenai paradigma baru peran Inspektorat. Ia menegaskan bahwa Inspektorat bukan sekadar pengawas, tetapi juga mitra strategis (strategic partner) bagi perangkat daerah.
“Inspektorat bukan lawan, tapi partner Bapak dan Ibu sekalian. Kita bersama-sama memastikan program pembangunan berjalan efektif, efisien, patuh aturan, dan tepat sasaran,” pungkasnya. (JD10/ED02)
