berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengajak semua aparatur di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk meluruskan niat dalam memulai pekan kerja.
"Alhamdulillah, hari ini kita kembali diberikan kesempatan untuk mewujudkan karya-karya yang bisa kita persembahkan untuk kehidupan bangsa dan negara,” katanya, saat memimpin apel pagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balai Kota Depok, Senin (23/09/2024).
Ia mengingatkan pentingnya memperbaiki niat di awal pekan kerja, agar setiap pekerjaan yang dilakukan, sekecil apapun, memiliki nilai ibadah dan pengabdian, baik kepada Tuhan yang Maha Kuasa maupun kepada bangsa dan negara.
Lebih lanjut, ujar Wali Kota Depok yang kerap disapa Kiai Idris, suatu pekerjaan bisa menjadi sia-sia jika niatnya tidak benar.
“Dalam bekerja, yang diutamakan sebenarnya adalah memahami pekerjaan kita, kalau sudah paham, barulah kita mulai bekerja dengan diawali niat, itulah pentingnya niat,” jelas Kiai Idris.
Dirinya juga memberikan pesan motivasi kepada para ASN agar tidak bekerja hanya karena dorongan emosional atau sekadar ingin bertemu dengan orang tertentu.
"Jangan sampai niat bekerja hanya karena sudah kangen ingin ketemu seseorang, kalian harus ingat, kerja kita pertama-tama untuk Tuhan," tutur Kiai Idris.
"Kemudian, kita harus bekerja dengan baik dan berinovasi, inovasi apa yang bisa kita berikan saat ini, itu yang harus dipikirkan,” ujarnya.
Untuk memberikan motivasi tambahan, Kyai Idris menyampaikan sebuah kisah inspiratif tentang seorang raja bijaksana yang belum menikah dan membuat sayembara untuk mencari calon istri melalui cermin ajaib.
Meski banyak wanita yang takut, hanya ada satu wanita sederhana yang berani bercermin karena percaya, setiap orang memiliki kesalahan, namun yang terpenting adalah niat untuk memperbaiki diri.
Dengan keyakinan dan kepercayaan diri, wanita tersebut terpilih menjadi permaisuri.
Lewat cerita ini, Kyai Idris ingin mengingatkan kepercayaan diri dan pemahaman yang tepat adalah kunci kesuksesan dalam hidup.
Dia juga menekankan pentingnya menghindari delusi atau waham, yang, menurutnya, adalah keyakinan yang tidak didasari kenyataan.
"Kadang-kadang kita memiliki waham atau delusi, misalnya merasa takut dengan Pol PP atau lurah, padahal ketika dihadapi, mereka semua ramah dan penuh senyum,” tambahnya.
Kiai Idris juga berbagi kisah tentang seorang ayah yang mengajarkan anak-anaknya melalui pohon pir.
Menurutnya, setiap anak diminta mengamati pohon pir pada musim yang berbeda, setiap anak memberikan penilaian yang berbeda sesuai dengan musim yang dilihatnya.
Dari cerita ini, Kiai Idris ingin menyampaikan, setiap manusia tidak bisa menilai seseorang hanya dari satu sisi.
“Kita tidak bisa menghakimi atau menilai seseorang hanya dari satu sisi saja, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan dari sudut pandang yang berbeda, inilah yang perlu kita pahami dalam bekerja, berkomunikasi, dan bergaul sehari-hari,” tuturnya.
Dia berharap agar seluruh ASN di lingkungan Pemkot Depok dapat mengambil pelajaran dari pesan-pesan tersebut
"Dengan niat yang lurus, pemahaman yang baik, dan dedikasi tinggi, diharapkan ASN Kota Depok bisa terus berkarya dan memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan dan kemajuan Kota Depok di masa depan," tandasnya. (JD 03/ED 02)