berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Gedung Unit Pelaksana Tekins Dinas (UPTD) Puskesmas Cilangkap, Kecamatan Tapos, diusulkan untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman. Sebab, saat ini lokasinya berada di bawah jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet).
Kepala Puskesmas Cilangkap, Helda Ika Setyarini menjelaskan, pihaknya merasa khawatir terhadap para pasien dan pegawainya terkena dampak radiasi Sutet. Pasalnya, Gedung Puskesmas Cilangkap selalu ramai pasien.
“Untuk peralatan kesehatan memang tidak ada gangguan, tapi secara teori ada radiasi terhadap manusia yang ada di bawahnya,” tutur Helda kepada berita.depok.go.id, Selasa (11/04/23)
Helda juga menjelaskan, berdasarkan peraturan yang ada, gedung Puskesmas tidak boleh berada dekat Sutet. Untuk itu, ia berharap mendapatkan tempat baru yang lokasinya aman dan nyaman bagi para pasien serta tenaga kesehatan.
“Secara teori ada radiasi terhadap manusianya, apalagi pas hujan ada partikel elektronik yang muncul dari Sutet. Saya harap dapat rumah baru, sehingga bisa melayani masyarakat dengan baik dan tempat pelayanan aman dan nyaman,” terang Helda.
Dikatakan Helda, dengan berada di dekat Sutet, pihaknya pun kesulitan untuk melakukan perbaikan gedung. Bahkan, Puskesmas Cilangkap tidak dapat terakreditasi dan dengan luas gedung yang sekarang.
“Sekarang ruangan kita dobel-dobel, kita masih perlu ruang poli, ruang tunggu dan gudang. Saat ini, kita masih sewa gudang,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Lurah Cilangkap, Teguh Santoso mengungkapkan, pada tahun 2022 terdapat usulan beberapa calon lahan untuk relokasi Puskesmas Cilangkap. Sebab, dianggap sudah kurang memadai untuk menuju proses sertifikasi ke Dinkes Depok.
"Hingga saat ini sedang dalam proses, kita tunggu hasil akhirnya," katanya
Teguh membeberkan, terdapat dua calon lahan relokasi Puskesmas Cilangkap. Yaitu, usulan pertama ada di dekat Kantor Kelurahan Sementara yaitu di Jalan Attawabin dan usulan kedua dekat Gedung Puskesmas saat ini.
"Semoga Puskesmas Cilangkap bisa segera di relokasi demi perbaikan pelayanan dan kelaikan untuk sertifikasi nasional," tandas Teguh. (JD 09/ED 01/EUD 04)
