berita.depok.go.id - berita.depok.go.id- Sebanyak 40 peserta pelatihan Imunisasi bagi Fasilitas Kesehatan (Faskes) di Kota Depok Tahun 2023 telah dinyatakan lulus. Pelatihan yang diadakan selama tiga hari yaitu 14 - 16 Februari tersebut, diharapkan mampu memberikan manfaat dan bisa dipraktikan di lapangan.
"Saya ucapkan selamat kepada 40 peserta pelatihan imunisasi ini yang telah terpilih dan dinyatakan lulus pada hari ini. Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat dan diaplikasikan di lapangan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati, usai penutupan Pelatihan Imunisasi Bagi Faskes di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Kamis (16/02/23).
Mary mengatakan, pembangunan kesehatan saat ini mempunyai beban ganda yaitu masalah penyakit menular dan penyakit tidak menular (PTM). Terlebih, pemberantasan penyakit menular sangat sulit karena tidak mengenal batas wilayah.
"Imunisasi adalah suatu intervensi kesehatan yang efektif dan hemat biaya untuk mencegah penyakit. Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956 dengan imunisasi penyakit cacar telah berhasil dibasmi dan Indonesia dinyatakan bebas cacar pada tahun 1974," ujarnya.
Saat ini kata Mary, melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa program imunisasi ke dalam penyelenggaraan pelayanan yang bermutu dan efisien. Upaya tersebut didukung oleh kemajuan pesat penemuan vaksin baru seperti Rotavirus, Japanese Encephalitis, Human Papilloma virus dan lain sebagainya.
"Perkembangan teknologi lain adalah menggabungkan beberapa jenis vaksin sebagai vaksin kombinasi sehingga terbukti dapat meningkatkan cakupan imunisasi, mengurangi jumlah suntikan dan kontak dengan petugas imunisasi," ungkapnya.
Mary menambahkan, untuk Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Kota Depok tahun 2021 dan 2022 adalah sebesar 94,1 persen dan 97,3 persen. Pemerintah membuat target cakupan imunisasi rutin tahun 2023 harus mencapai 100 persen untuk semua antigen lama, seperti Hepatitis, BCG, OPV, IPV1, DPT, Pentabio, MR) dan 95 persen untuk antigen baru seperti PCV2, IPV2 dan Rotavirus.
"Hal ini merupakan tugas berat yang harus kita capai bersama-sama. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan suatu strategi yang baik, mencakup peran serta dari semua pihak dalam meningkatkan cakupan imunisasi tahun 2023," ungkapnya.
"Oleh karena itu, dibutuhkan pelatihan ini dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan peningkatan kapasitas bagi petugas faskes yang terlibat dalam pelayanan imunisasi," tandasnya. (JD 12/ED 01/EUD03)