berita.depok.go.id - Program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Naik Kelas Kota Depok 2025 kini resmi bergulir dan memasuki masa pendampingan intensif.
Saat ini sebanyak 110 pelaku UMKM terpilih dari 11 kecamatan di Kota Depok tengah mengikuti serangkaian pelatihan, mentoring, dan fasilitasi bisnis dalam upaya mendorong usaha mereka naik ke level yang lebih profesional, berdaya saing, dan siap ekspansi pasar.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk nyata komitmen penguatan sektor UMKM secara berkelanjutan.
Peserta program adalah alumni terpilih dari program Wirausaha Baru (WUB) Kota Depok tahun 2022–2024 yang telah melalui proses kurasi ketat.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Mohamad Thamrin, menyampaikan bahwa program ini bukan sekadar pelatihan rutin, tetapi upaya sistematis membentuk pelaku usaha tangguh, adaptif, dan berorientasi pertumbuhan.
“Pendampingan kali ini berfokus pada peningkatan kapasitas secara menyeluruh, mulai dari manajemen usaha, digitalisasi, branding, akses permodalan, hingga strategi pemasaran,” ujarnya.
Untuk memastikan kualitas pelaksanaan, lima pendamping berpengalaman telah ditugaskan sesuai wilayah.
Mereka adalah Cahyadi Setiawan (Tapos–Cimanggis), Wahid (Sukmajaya–Cilodong), Amun (Bojongsari–Sawangan–Cinere), Dinda (Cipayung–Pancoran Mas) dan Lusi (Beji–Limo).
Para pendamping ini telah dikenal luas melalui kiprahnya dalam pemberdayaan UMKM di berbagai sektor dan lokasi.
Selama enam bulan ke depan, peserta akan mengikuti pelatihan tematik, klinik bisnis, sesi coaching individual, dan juga difasilitasi untuk mengakses jejaring perbankan dan pasar.
Salah satu materi yang menjadi perhatian awal adalah penguatan manajemen keuangan, yang disampaikan oleh Wahid dan mendapat respons antusias dari peserta.
Tak hanya fokus pada peningkatan kapasitas, program ini juga membuka ruang promosi melalui bazaar dan showcase produk unggulan UMKM Depok.
Kegiatan tersebut menjadi titik temu antara pelaku usaha, mitra lembaga keuangan, dan calon pembeli dalam atmosfer kolaboratif.
Menurut Koordinator Pendamping Program, Said Mustopa, kekuatan utama dari UMKM bukan hanya pada produk, melainkan pada kemampuan pelaku usahanya untuk terus belajar, beradaptasi, dan membangun ekosistem yang saling menguatkan.
“Naik kelas itu bukan soal omzet semata, tapi juga mindset. Kami ingin membentuk pelaku UMKM yang percaya diri, visioner, dan siap bersaing di level regional hingga nasional,” tutupnya. (JD 03/ED 01).