Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

Upaya Percepatan Penurunan Stunting Perlu Dukungan Semua Pihak

JD 02 - berita depok
Senin, 21 November 2022, 14:45 WIB
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati. (Foto: JD01)

berita.depok.go.id- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus melakukan upaya percepatan penurunan stunting. Kendati demikian, untuk mewujudkannya, perlu dukungan dari semua pihak sesuai perannya masing-masing.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengungkapkan, upaya percepatan penurunan stunting tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Depok Nomor 440/639-Dinkes tentang Publikasi Data Stunting Tahun 2022.

"Dinkes setiap tahunnya mengeluarkan data prevalensi balita stunting melalui SE Wali Kota dan disampaikan juga upaya yang harus dilakukan semua pihak untuk percepatan penurunan stunting," tuturnya kepada berita.depok.go.id, Senin (21/11/22).

Mery menjelaskan, upaya yang dilakukan meliputi, peningkatan manajemen data dan informasi secara terpadu serta terintegrasi hasil penimbangan balita melalui aplikasi Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). 

Selanjutnya, peningkatan pemenuhan sisi input di antaranya pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan dan non kesehatan, pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, kalibrasi alat antropometri, penyediaan dukungan anggaran secara berkala baik APBD maupun non APBD.

"Juga melakukan strategi prevent yang fokus pada sosialisasi dan intervensi perubahan perilaku, deteksi yang fokus pada skrining dan surveilans gizi secara berkala, serta respons dengan melakukan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting dan one stop service stunting," imbuhnya.

Kemudian, Mary menambahkan, upaya lainnya yaitu percepatan masa pandemi melalui kelompok penimbangan (pokbang) dan sweeping penimbangan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

Lalu, melakukan sosialisasi publikasi stunting secara berjenjang di tingkat kecamatan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di kecamatan dan tingkat kelurahan secara berjenjang.

Berikutnya, kata Mary, melakukan intervensi spesifik dan sensitif dengan lintas sektor. Intervensi spesifik dengan penyediaan fasilitas pelayanan Therapeutic Feeding Center (TFC) di Puskesmas, pemberian makanan tambahan bagi balita kurang gizi dan ibu hamil, suplementasi vitamin A dan tablet tambah darah,pelatihan pemberian makanan bayi dan anak, serta pemberian obat cacing.

"Sedangkan intervensi sensitif dengan program makanan beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA), gerakan makan ikan susu dan telur, pekarangan pangan lestari (P2L), pembinaan PAUD, konseling calon pengantin, penyediaan sarana sanitasi dasar dan air bersih," ungkapnya.

Lanjutnya, Pemkot Depok juga melakukan kolaborasi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Depok melalui program Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Depok Raman Anak (D'Sunting Menara).

"Semoga dengan sinergi dan dukungan dari semua pihak, penanganan stunting dapat optimal dan tidak ada lagi kasus stunting di Kota Depok," pungkasnya. (Mgg01/JD 02/ED 01/EUD02)