Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok, Elly Farida. (Foto: Diskominfo).
berita.depok.go.id- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok, Elly Farida kembali memberikan tausiah di hari ke-20 Ramadan dengan tema 'Menghargai Kebaikan Sekecil Apapun’. Dirinya menceritakan tentang kisah spirit seorang lelaki tua yang sepanjang hari menyusuri rel kereta api sambil membawa sebuah kunci untuk memeriksa satu persatu mur penyangga rel.
“Tiba-tiba seorang anak muda yang baru dikenalnya datang. Ia penasaran dan ingin mengikuti menemani sang kakek tua. Sudah berapa lama kau lakukan pekerjaan ini Pak Tua, tanyanya. Oh sejak usia 20 tahun pertama kali aku bekerja,” ujar Bunda Elly, menirukan cerita tersebut, Jumat (22/04/22).
Percakapan itupun berlanjut, kata Bunda Elly, selama itu kalau Bapak melakukan pekerjaan yang sama dan terus menerus apakah tidak membosankan. Kakek tua menjawab, tidak anakku dan aku sangat mencintai pekerjaan ini. Insyaallah hingga matipun aku akan tetap melakukan pekerjaan ini dan disinilah hidupku.
“Pasti gaji bapak besar sehingga bapak betah dengan pekerjaan ini. Sang pemuda masih penasaran. Alhamdulillah gajiku hanya cukup untuk makan aku dan istriku di rumah. Apakah bapak masih punya anak yang harus dibiayai hidupnya, tanyanya lagi. Anakku semua sudah menjadi orang sukses sudah tidak memerlukan uangku lagi,” kata Bunda.
Lihatlah berapa nyawa yang terselamatkan karena pekerjaanku ini. Bayangkan sehari saja kutinggalkan pekerjaan ini, kemudian ada mur penyangga rel yang lepas. Ingatlah, satu penumpang di kereta api ini pasti memiliki beberapa orang yang mencintainya. Bayangkan lagi, jika seandainya kereta api mengalami kecelakaan dan seluruh penumpangnya meninggal akan ada berapa orang yang meratapi kepergian orang-orang yang dicintainya.
“Spirit itulah yang menemaniku untuk setia bekerja di tempat ini. Iinilah penggalan kisah, rasulullah mengajarkan kepada kita, sebaik-baik kita adalah orang yang bisa memberikan nilai manfaat bagi orang lain,” terangnya.
Tengoklah matahari yang bersinar di pagi hari menepati janjinya, untuk menjalankan perintah Allah. Dari sinarnya memberikan cahaya bagi kehidupan, dari energinya memberikan nilai manfaat. Itulah sebuah perumpamaan. Maka Allah pun mengajarkan kepada kita dalam Surah Attaubah surah 9 ayat 105 dan katakanlah, bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu.
“Rasul dan orang-orang mukmin serta kamu akan dikembalikan kepada Allah. Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu diberitahukannya kepada kamu apa saja yang telah kamu kerjakan, sadaqallahulazim luar biasa. Inilah tangga-tangga kehidupan yang kita jalani,” ucapnya.
“Jangan menganggap remeh pekerjaan yang kecil atau sederhana. Tengoklah para pesapon yang mereka setiap hari berganti pagi hari untuk membersihkan semua dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi kita. Mari kita menjadi melati yang selalu memberikan rasa harum aroma wangi dan menebarkan kebahagiaan bagi semuanya,” tutupnya. (JD 08/ED 01/EUD02)