berita.depok.go.id - Ketua Tim Pembina (TP) Posyandu Kota Depok, Siti Barkah Hasanah menegaskan pentingnya pencegahan stunting dimulai sejak tahap paling awal, yaitu sebelum calon pengantin (catin) memasuki pernikahan.
Hal ini disampaikan dalam Launching SI KANCIL KOMPAK atau Sinergi Kalibaru dan Cilodong melalui Kolaborasi Masyarakat, Puskesmas, Aparat, dan Kader invovasi Puskesmas Cilodong di Alun-Alun Kota Depok, Kecamatan Cilodong, Kamis (11/12/25).
Cing Ikah sapaan akrab Ketua TP Posyandu Kota Depok menjelaskan bahwa Kota Depok saat ini memiliki program besar yang ditekankan Wali Kota Depok, Supian Suri yakni menghentikan stunting dari hulu ke hilir.
Salah satunya melalui kerja sama antara Puskesmas dengan Kementerian Agama Kota Depok melalui Kantor Urusan Agama (KUA).
“Ada satu program luar biasa dari Pak Wali Kota Depok, pencegahan stunting harus dihentikan dari hulu dan hilir. Salah satunya kolaborasi antara pemerintah Kota Depok dengan kesehatan (Dinkes) dengan KUA,” ujarnya.
Ia memaparkan, jumlah pernikahan di Depok sangat tinggi dimana secara keseluruhan, angka pernikahan yang tercatat di Kemenag bisa mencapai hampir seribu dalam satu bulan.
“Pernikahan di Kementerian Agama hampir sekitar seribu dalam satu bulan. Kalau satu kecamatan seratus sebulan, kita punya 11 kecamatan, itu sudah 1.100. Cilodong sendiri sekitar 180 per bulan,” jelasnya.
Menurutnya, angka sebesar itu berpotensi membuat siklus stunting terus berulang jika pasangan tidak mendapatkan edukasi dan pemeriksaan kesehatan sejak dini.
Untuk memutus rantai stunting, Cing Ikah meminta agar calon pengantin (catin) diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan gratis di seluruh puskesmas Kota Depok.
“Ibu-ibu bila anaknya sudah mau menikah, di atas 18 tahun, cek kesehatan gratis di puskesmas. Bahkan saya minta ke Pak Wali, jangan diberikan dulu sertifikat atau buku nikah kalau belum cek kesehatan gratis,” tegasnya.
Langkah ini dianggap sebagai bagian penting dari strategi Depok dalam memastikan calon pengantin siap secara kesehatan, baik fisik maupun reproduksi, sehingga dapat melahirkan generasi yang sehat.
“Itu salah satu cara Pak Wali Kota bagaimana menghentikan stunting dari hulu ke hilir. Dari calon pengantin yang sehat, insya Allah akan lahir generasi yang sehat,” katanya.
Dengan angka calon pengantin yang sangat besar, diperkirakan mencapai ribuan per tahun.
Ia menilai pemeriksaan kesehatan pra-nikah bukan hanya penting, tetapi wajib untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan baru.
“Satu bulan seratus calon pengantin kalau dijumlahkan setahun, itu ribuan. Kalau tidak dihentikan dari awal, akan muncul masalah-masalah baru,” ujarnya.
Cing Ikah berharap kolaborasi antara Puskesmas, KUA, dan pemerintah kota terus berjalan agar upaya pencegahan stunting berbuah hasil nyata.
“Mudah-mudahan kolaborasi ini terus berkelanjutan dan membawa hal positif untuk Kota Depok yang kita cintai,” pungkasnya. (JD 09/ED 01)
