Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News
Songsong Indonesia Emas 2045, 12 Sekolah di Kota Depok Siap Terapkan SSK
JD 03 - berita depok

61
Rabu, 13 Nov 2024, 17:55 WIB

Para perwakilan 12 sekolah tingkat SMP dan MTs di Kota Depok yang dicanangkan menjadi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris pada acara yang digelar di Aula Bank BJB Cabang Depok, Selasa (12/11/2024). (Foto: Diskominfo Depok).

berita.depok.go.id - berita.depok.go.id – Sebanyak 12 sekolah tingkat SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Depok resmi dicanangkan menjadi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) pada acara yang digelar di Aula Bank BJB Cabang Depok, Selasa (12/11/24).

Sekolah-sekolah yang terpilih untuk program ini antara lain SMPN 1 Panmas, SMPN 5 Beji, SMPN 6 Cilodong, SMPN 9 Cipayung, SMPN 10 Sawangan, SMPN 13 Krukut Limo, SMPN 14 Bojong Sari, dan SMPN 24 Leuwinanggung. Selain itu, empat MTs juga turut serta, yaitu MTs An Nizhomiyah Cilodong, MTs Al-Kautsar Sukmajaya, MTs Al-Karimiyah Sawangan, dan MTs Al Husna Cimanggis.

Melalui program SSK, pendidikan kependudukan dan program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) akan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran di sekolah.

Program ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan di masa depan, serta menyongsong Indonesia Emas yang sehat dan berkualitas pada tahun 2045.

Farida Nurbaiti, Kepala SMPN 13 Depok, menyambut positif pencanangan program ini di sekolahnya. 

Menurutnya, SSK merupakan perencanaan jangka panjang yang sangat penting untuk menyiapkan siswa sebagai generasi yang siap membina keluarga dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

“Saya sangat senang menjadi salah satu sekolah yang dicanangkan dari awal. Tujuan SSK ini bukan hanya jangka pendek, tapi jangka panjang. Artinya, kami menyiapkan anak didik agar nantinya dapat membina keluarga yang lebih sehat dan baik, sehingga mereka menjadi generasi emas pada tahun 2045,” kata Farida kepada berita.depok.go.id pada Selasa (12/11/24).

Farida juga menekankan bahwa pendidikan melalui sekolah mempermudah siswa memahami program ini, karena siswa cenderung menuruti arahan guru. 

"Kami sudah mulai melakukan sosialisasi, meskipun belum masif. InsyaAllah mulai Januari kami akan lebih gencar. Kami juga akan melakukan beberapa perbaikan di sekolah agar sosialisasi ini cepat terwujud dan berjalan efektif," tambahnya.

Hal serupa disampaikan oleh Totong Herdiman, Kepala SMPN 9 Depok, yang menyoroti minimnya pengetahuan siswa mengenai lingkungan sekitarnya. 

Menurutnya, siswa cenderung lebih mengenal sekolahnya dibanding lingkungan tempat tinggalnya, sehingga SSK menjadi langkah yang tepat untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang kependudukan.

Totong pun berharap, program SSK ini bisa digalakkan tidak hanya di 12 sekolah, tapi juga di seluruh sekolah di Kota Depok agar setiap siswa memiliki kesadaran yang baik tentang kependudukan dan lingkungan tempat tinggal mereka.

“Saya sangat mendukung program ini. Kenyataannya, banyak siswa yang tidak mengenal lingkungannya, seperti RT, RW, bahkan lurah setempat," ungkapnya.

"Dengan adanya SSK di setiap sekolah, saya yakin ini bisa menjadi sarana bagi siswa untuk mengenal lingkungan mereka melalui pengintegrasian pembelajaran kependudukan di setiap mata pelajaran,” ujar Totong. (JD03/MGG Indah/ED 01). 


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0