berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Kecamatan Beji akan segera melakukan pertemuan atau mediasi terkait adanya sengketa akses masuk Pondok Pesantren (Ponpes) Khoirur Rooziqiin, Kecamatan Beji.
Mediasi akan mempertemukan antara pihak Ponpes dengan para ahli waris pemilik lahan yang digunakan sebagai akses masuk sementara.
"Rencananya Kamis (07/03/24) di Kantor Kecamatan Beji, kami akan melakukan mediasi dengan mempertemukan pihak terkait, termasuk ahli waris tanah, agar ada titik temu atau keputusan yang disepakati. Pasalnya, saat ini Ponpes Khoirur Rooziqiin tidak memiliki akses jalan masuk," ujar Camat Beji Hendar Fradesa kepada berita.depok.go.id, Senin (04/03/24).
Menurutnya selama ini Forum Koordinasi Pimpinan di Kecamatan (Forkopimcam) Beji telah benyak membantu pihak Ponpes dalam memberikan akses jalan sementara, terlebih saat terjadi penutupan karena batas penggunaan jalan tersebut telah selesai.
"Bahkan kemarin saat ditutup kembali oleh pihak pemilik tanah kami memohon atas nama Forkopimcam Kecamatan Beji untuk dibukakan kembali sampai dengan adanya kesepakatan pembelian lahan dari pihak ahli waris," ungkapnya.
"Pihak Pemerintah Kota Depok selalu hadir dan berupaya membantu menyelesaikan permasalahan tersebut sejak kurang lebih dua tahun yang lalu. Kamipun telah menyampaikan kepada pihak pesantren untuk memberikan klarifikasi terutama di media sosial bahwa pemerintah selalu hadir dan tidak membiarkan polemik ini," sambungnya.
Menurut informasi yang dihimpun, Hendar menerangkan bahwa tanah ini adalah tanah peninggalan ahli waris yang kurang lebihnya ada sebanyak 12 orang.
"Kita berharap supaya adanya titik temu. Kalau sudah ada titik temu, saya kira masalah ini akan selesai," ungkapnya.
Untuk sementara, lanjutnya, Forkopimcam Beji meminta kepada ahli waris tanah, untuk membuka kembali akses jalan ke Ponpes.
"Komitmennya sampai kemarin (03/03/24) akses jalan dibuka. Keputusan lainnya akan menyusul setelah negosiasi pada kamis nanti," katanya.
Untuk diketahui, Ponpes Khoirur Rooziqiin dibangun kurang lebih tahun 2018 dan beroperasi setelah Pandemi Covid-19 atau tahun 2022.
Menurut site plan atau gambar, Ponpes tersebut tidak memiliki akses masuk.
Kemudian dipinjamkan lahan operasional olah ahli waris pemilik lahan setempat dengan perjanjian sewa. Permasalahan timbul setiap perjanjian sewa jalan akan berakhir. (JD 08/ED 01).