berita.depok.go.id - Suasana penuh semangat dan kegembiraan mewarnai pelaksanaan Pawai Budaya Nusantara dalam rangka perayaan Lebaran Kota Depok 2025.
Bertempat di depan Sekolah Al Azhar sebagai titik start, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Nina Suzana, secara resmi melepas ribuan peserta yang turut serta dalam acara tahunan tersebut.
Dengan mengucapkan, Bismillahirrahmanirrahim, Nina Suzana menandai dimulainya pawai budaya yang menempuh jarak kurang lebih 850 meter dari titik start hingga ke Alun-Alun Timur Depok.
"Semoga acara Pawai Budaya-Budaya ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Nanti Ibu-Ibu akan diterima di panggung kehormatan oleh Bapak Wali Kota, Bapak Wakil Wali Kota, Forkopimda, dan para pejabat lainnya,” ujar Nina usai melepas peserta pawai, kepada berita.depok.go.id
Ia memperkirakan jumlah peserta mencapai lebih dari 10.000 orang.
Jumlah tersebut berasal dari berbagai unsur masyarakat, kecamatan, komunitas budaya, dan perangkat daerah.
“Untuk Kecamatan Cilodong saja yang menjadi tuan rumah, jumlah pesertanya lebih dari 300 orang. Dari Ikatan Budaya Sunda (IBS) sekitar 200 orang, dari Gunung Kidul lebih dari 120 orang. Belum termasuk peserta dari komunitas budaya Bali, Sumatera, hingga Sulawesi,” jelasnya.
Dirinya menyebut, pawai budaya tahun ini mengangkat tema keberagaman budaya Nusantara.
Setiap kecamatan menampilkan budaya Betawi sebagai tema utama, sementara perangkat daerah menampilkan kekayaan budaya dari berbagai pulau seperti Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
"Untuk perangkat daerah kami bagi temanya per pulau. Ada yang menampilkan budaya dari Sulawesi, Sumatera, Jawa, dan lainnya. Komunitas budaya juga banyak yang ikut, dari IBS, dari Gunung Kidul, dari Jawa Tengah dan Timur, dari Bali juga ada. Bahkan ada juga barongsai yang ikut meramaikan," ungkap Nina.
"Pawai budaya ini menjadi salah satu rangkaian utama dalam perayaan Lebaran Depok yang rutin digelar setiap tahun. Selain menjadi sarana hiburan rakyat, kegiatan ini juga menjadi ajang memperkuat identitas budaya dan toleransi di tengah keberagaman masyarakat Kota Depok," tutupnya. (JD 10/ED 01).