Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Other Ekonomi Pemerintahan Kesra
Sampah Jadi Bernilai, Cing Ikah Akan Bentuk Kampung Kresek
JD09 - berita depok

134
Senin, 15 Des 2025, 21:03 WIB

Ketua TP-PKK Kota Depok, Siti Barkah Hasanah. (Foto : Diskominfo Depok).

berita.depok.go.id - Gerakan pengelolaan sampah di Kota Depok terus diperkuat. Kali ini, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok, Siti Barkah Hasanah memiliki inovasi yakni pembentukan Kampung Kresek. 

Sebuah kawasan berbasis masyarakat yang fokus mengolah sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomi. Cing Ikah, sapaannya, menyebut Kampung Kresek akan menjadi ruang edukasi sekaligus pemberdayaan warga melalui pelatihan dan workshop pengolahan sampah plastik.

“Ke depan saya mohon doanya, kita akan membuat Kampung Kresek. Di situ warga akan kita berikan workshop dan pelatihan bagaimana mengolah sampah plastik menjadi sebuah produk yang luar biasa. Harapannya, sampah bisa benar-benar bernilai,” ujar Cing Ikah kepada berita.depok.go.id, Senin (15/12/25).

Menurutnya, Depok perlu memiliki identitas atau brand yang khas dan berbeda dengan daerah lain. Jika Bogor dikenal dengan Kampung Perca, maka Depok ingin dikenal sebagai Kampung Kresek.

“Kalau Bogor punya kampung perca, saya ingin menciptakan Depok jadi kampung kresek. Ini inovasi dari PKK,” katanya.

Cing Ikah menjelaskan, sampah plastik termasuk kantong kresek warna hitam, pink, dan warna lainnya, selama ini kerap dianggap tidak berguna. Padahal, jika dikelola dengan tepat, plastik justru bisa diolah menjadi produk kreatif yang memiliki nilai jual.

“Kenapa kresek? Karena ternyata sampah plastik yang selama ini kita buang, itu bisa menghasilkan sesuatu, bahkan uang,” jelasnya.

Sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Depok, Cing Ikah juga menyinggung pentingnya Depok memiliki produk unggulan yang tidak dimiliki daerah lain. Salah satunya dengan sampah ekonomis (SAE) dari kresek. 

“Batik kita punya, rajut punya, tapi kita tidak bisa mengalahkan Solo, Jogja, atau Cirebon. Depok harus punya sesuatu yang khas. Salah satunya adalah sampah ekonomis (SAE), dari kresek jadi sesuatu yang bernilai,” tegasnya.

Ia pun menantang kader PKK dan masyarakat untuk serius terlibat dalam program ini. “Saya tidak mau kasih program yang lain-lain. Kalau siap, saya kasih programnya, tapi harus serius. Kampung Kresek ini nanti bisa dikunjungi warga dari seluruh Indonesia,” ujarnya disambut antusias kader.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Abdul Rahman, menyambut positif rencana Kampung Kresek. Menurutnya, kolaborasi dengan PKK sangat strategis untuk mempercepat penanganan sampah di Kota Depok.

“Program Kampung Kresek ini luar biasa. Di DLHK sendiri, kami butuh stakeholder untuk mempercepat akselerasi pengelolaan sampah. Salah satu yang paling potensial adalah Tim Penggerak PKK,” katanya.

Ia menyebut jumlah kader PKK yang besar menjadi kekuatan tersendiri dalam menggerakkan perubahan perilaku masyarakat. “Kalau ribuan kader PKK setiap hari mengingatkan soal lingkungan, saya yakin masyarakat akan bergerak. Kita butuh tim penggerak, pendobrak, pelopor, dan pelapor untuk mengeksekusi persoalan sampah ini,” jelasnya. (JD09/ED 01)


Apa reaksi anda?
0
0
1
0
0
0
0