Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Berbudaya
Ribuan Umat Hindu di Depok Jalani Catur Brata Penyepian, Ini 4 Aturan yang Dijalankan
JD 05 - berita depok

420
Sabtu, 29 Mar 2025, 11:46 WIB

Umat Hindu yang berada di Kota Depok menjalani rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 di wilayah Kelapa Dua Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Jumat (28/03/25). (Foto: JD 01/Diskominfo Depok).

berita.depok.go.id - Ribuan Umat Hindu di Kota Depok hari ini serentak melaksanakan Catur Brata Penyepian, yakni ritual yang dilakukan setiap Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka.

Kegiatan yang berlangsung selama 24 jam ini mewajibkan Umat Hindu untuk tidak beraktivitas seperti kesehariannya. 

Dalam menjalani Catur Brata penyepian, ada empat pantangan Umat Hindu yaitu, Amati Karya (tidak bekerja), Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang).

Kepala Banjar Purna Widya, I Nyoman Gde Agus Asrama mengungkapkan, sebanyak 1.216 Umat Hindu di Pura Dalem Prajapati Purna Pralina, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis melaksanakan Catur Brata Penyepian.

"Kegiatan berlangsung selama 24 jam dimulai sebelum matahari terbit pada 29 Maret sampai sebelum matahari terbit di 30 Maret nanti," ungkapnya kepada berita.depok.go.id, usai acara Pawai Ogoh-ogoh, Kemarin (28/03/25).

Dikatakannya, selama 24 jam itu Umat Hindu akan berdiam di dalam rumah untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan, Sang Hyang Widhi Wasa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).

"Besoknya kita jadi pribadi yang suci dan bersih serta siap berkontribusi bagi lingkungan alam dan masyarakat dimana kita tinggal, bekerja, beraktivitas memberikan nilai positif," katanya.

Ada beberapa rangkaian upacara adat sebelum dan sesudah Perayaan Nyepi yang dijalani Umat Hindu.

I Nyoman Gde Agus Asrama menjelaskan, adapun rangkaiannya yakni Upacara Melasti yang bertujuan untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan Nyepi. 

Kemudian dilanjutkan dengan Tawur Kesanga, tradisi ini biasanya dilaksanakan H-1 sebelum perayaan Nyepi.

"Pelaksanaan Catur Berata Penyepian ini diakhiri dengan Ngembak Geni yang bermakna penyucian lingkungan sosial melalui Dharma Shanti," pungkasnya. (JD 05/ED 01). 


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0