berita.depok.go.id - Puskesmas Cilodong resmi melaunching inovasi SI KANCIL KOMPAK (Sinergi Kalibaru dan Cilodong melalui Kolaborasi Masyarakat, Puskesmas, Aparat, dan Kader) di Alun-Alun Kota Depok , Kecamatan Cilodong, Kamis (11/12/25).
Kepala Puskesmas Cilodong, Agustina Mayasari, menyampaikan bahwa inovasi ini lahir dari kebutuhan untuk menjawab berbagai tantangan kesehatan prioritas nasional yang masih dihadapi hingga saat ini.
“Berdasarkan data tahun 2021, kita masih menghadapi peningkatan kasus stunting, risiko kesehatan ibu hamil seperti preeklamsia, ibu hamil dengan kurang energi kronik, serta angka kematian ibu dan bayi," ungkapnya kepada berita.depok.go.id
"Kita juga menghadapi tantangan penanganan TBC yang capaian penemuan kasusnya masih jauh dari target, serta kebutuhan layanan untuk lansia, disabilitas, dan warga berkebutuhan khusus,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kondisi tersebut menjadi pengingat bahwa upaya kesehatan tidak dapat berjalan secara satu arah.
“Dibutuhkan kebersamaan, sinergi, gerakan bersama, dan semangat kolektif. Karena itulah lahir inovasi SI KANCIL KOMPAK,” tambahnya.
Nama SI KANCIL dipilih karena filosofi hewan kancil dalam cerita rakyat, dimana kancil merupakan hewan yang cerdas, sigap, dan tanggap.
Nilai-nilai ini diterjemahkan sebagai semangat baru untuk masyarakat Kalibaru dan Cilodong dalam bergerak bersama menjaga kesehatan.
Agustina menjelaskan bahwa SI KANCIL KOMPAK memiliki empat program terintegrasi.
Pertama SI KANCIL SIGAP, fokus pada percepatan penanganan dan pencegahan stunting.
Kedua, SI KANCIL KOMPAK GENCAR SEHATI, program kesehatan ibu dan anak.
Ketiga, SI KANCIL KOMPAK PEDULI TB, upaya penemuan kasus dan pendampingan pengobatan tuberkulosis.
Keempat, SI KANCIL KOMPAK PELITA yaitu layanan untuk lansia, disabilitas, dan kelompok rentan lainnya.
Pemberian sejumlah paket nutrisi kolaborasi Tim Pembina Posyandu Kota Depok dengan Indomaret dan Bank INA. Paket nutrisi diberikan kepada ibu hamil, balita dan lansia. (Foto : Diskominfo Depok).
“Program ini mengintegrasikan berbagai bidang, gizi, kesehatan ibu-anak, TBC, lansia, dan promosi kesehatan dalam satu gerakan besar yang melibatkan masyarakat, puskesmas, aparat, kader, dan jejaring pelayanan,” jelasnya.
Melalui SI KANCIL KOMPAK, Puskesmas Cilodong menargetkan, Zero new stunting pada tahun mendatang, Zero kematian ibu dan bayi 100 persen, lansia hipertensi dan diabetes melitus terpantau rutin 100 persen dan terduga TB menjalani pemeriksaan sesuai standar.
“Program sebesar ini tidak bisa dikerjakan Puskesmas sendirian. Hanya dapat berhasil jika kita semua bergerak bersama mulai dari kader, RT-RW, aparat kelurahan, kecamatan, PKK, posyandu, sekolah, hingga jejaring klinik dan rumah sakit,” tegas Agustina.
Agustina menekankan bahwa SI KANCIL KOMPAK bukan sekadar program Puskesmas, melainkan gerakan masyarakat Kalibaru dan Cilodong.
“Dengan adanya Posyandu Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) dan 6 SPM, kebutuhan akan sinergi dan kolaborasi semakin penting. Momentum hari ini saya ajak seluruh pemangku kepentingan menjadikan SI KANCIL KOMPAK sebagai gerakan bersama,” ujarnya.
Ia menyampaikan harapan agar gerakan ini menjadi langkah nyata mewujudkan wilayah sehat, keluarga kuat, dan masyarakat aktif menjaga kesehatan diri serta lingkungan, selaras dengan visi Depok Maju.
Peluncuran program ini juga dirangkaikan dengan seminar umum sebagai penguatan pengetahuan bagi tim SI KANCIL KOMPAK dan masyarakat, khususnya para ibu yang memiliki balita.
“Semoga langkah yang kita lakukan hari ini menjadi awal dari perubahan besar menuju masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Semoga ilmu yang diberikan dapat memberikan pencerahan bagi seluruh hadirin,” tutup Agustina. (JD09/ED 01).
