berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berupaya memberikan ruang bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk mengembangkan potensi mereka melalui program Rumah Kreatif Anak Istimewa (RKAI).
Salah satu kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap minggunya adalah pembelajaran mengaji bersama guru pendamping dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok.
Metor Mengaji RKAI, Neneng Rahayu menjelaskan, materi yang diberikan kepada anak-anak istimewa mencakup praktik membaca surat-surat pendek, surat pilihan, hafalan, hingga latihan membaca iqro, yang sudah berlangsung selama dua bulan.
“Alhamdulillah selama mengikuti pelatihan mengaji ini anak-anak ada kemajuan ya. Kalau selama ini mungkin di sekolah mereka hanya ngaji kuping. Kalau di sini saya sampaikan dengan talaqqi saya suapin satu-satu," jelas Neneng kepada berita.depok.go.id.
"Walaupun mereka memiliki keterbatasan, ada yang autis atau palsi, tapi tetap ada perkembangan yang membanggakan,” tambahnya.
Ia menambahkan, meskipun setiap anak memiliki kondisi yang berbeda, ada titik temu dalam gaya belajar mereka.
Sebagian besar lebih mudah memahami melalui metode auditori.
“Mereka punya gaya belajar yang sama, yaitu mendengar. Dengan sering-sering mendengar, mereka bisa mengikuti. Jadi saat saya talaqqi, mereka melihat, mendengar, lalu menirukan. Walaupun kadang harus diulang, mereka tetap bisa belajar dengan cara itu,” jelasnya.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, Neneng mengungkapkan, pihaknya kerap membawa pengeras suara sederhana agar bacaan anak-anak terdengar jelas.
“Biasanya saya bawa speaker, lalu mereka pegang mikrofon bergantian. Jadi terdengar apa yang mereka baca, sesuai dengan apa yang saya contohkan,” katanya.
Program RKAI sendiri dirancang sebagai wadah pembinaan dan pengembangan keterampilan bagi anak-anak istimewa di Kota Depok, agar mereka tetap mendapat kesempatan belajar, berkembang, dan mengekspresikan diri sesuai kemampuannya. (JD 02/MGG Satria/ ED 01).