Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

Perencanaan Pembangunan Kota Depok Masuk 10 Terbaik Nasional

JD 05 - berita depok
Selasa, 7 Mei 2024, 6:02 WIB
Foto: JD 05/Diskominfo. Wali Kota Depok, Mohammad Idris (tiga dari kanan) bersama PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin (tiga dari kiri) di depan stan expo pembangunan Pemerintah Kota Depok saat Musrenbang Nasional di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin, (06/05/24).

berita.depok.go.id - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menetapkan Kota Depok sebagai 10 kota terbaik se-Indonesia dalam Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024 tingkat Nasional.

Kota Depok merupakan satu-satunya kota di Provinsi Jawa Barat yang berhasil masuk dan bersaing dengan kota-kota lainnya di Indonesia. 

Sebab, Depok sudah ditetapkan terbaik juga pada PPD tingkat Jabar, penghargaan diserahkan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Herman Suryatman saat acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jabar 2024.

"Alhamdulillah, kita hanya masuk 10 besar, yang masuk 3 besar itu Kota Metro, Kota Palu, dan Kota Malang," kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris, usai menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin, (06/05/24).

Meski hanya masuk 10 besar, Kiai Idris, sapaannya, tetap bersyukur atas capaian prestasi Kota Depok tersebut.

"Iya sudah bagus, ini menjadi pelajaran ke depan buat kita bahwa ke depan akan lebih bagus lagi," ucapnya.

Dikatakannya, pihaknya akan memperbaiki seluruh kelemahan yang ada. Agar ke depan perencanaan pembangunan di Kota Depok semakin baik lagi.

"Kita sudah tahu juga beberapa titik lemah, beberapa inovasi akan kita tingkatkan yang sudah kita laksanakan tahun ini," jelasnya.

"Antara lain smart culture bidang pendidikan, itu juga merupakan sesuatu yang baru, belum ada di kabupaten/kota lain," sambungnya.

Kiai Idris menuturkan, potensi yang ada di smart culture yaitu tenaga pengajar yang kreatif, dan Start-up yang aktif.

"Cuma memang kita belum punya wadah untuk mengumpulkan para Start-up, semacam pusat berkumpulnya mereka, makanya banyak yang lari ke Jakarta untuk beraktivitas, Startup mereka," pungkasnya. (JD 05/ED 02)