Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pembangunan Pemerintahan
Percepatan Penurunan Stunting, TPPS Depok Susun Rencana Tindak Lanjut 2023
JD 05 - berita depok

547
Rabu, 22 Feb 2023, 14:33 WIB

Foto: JD 04/Diskominfo Pelaksanaan Rakor TPPS Kota Depok di Aula Edelweis II, Wisma Hijau, Kecamatan Cimanggis, Selasa (21/02/23).

berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Depok menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama pengurus untuk menyusun rencana tindak lanjut program kegiatan yang dilakukan tahun ini, untuk menurunkan angka stunting di Kota Depok. Rakor ini dilaksanakan di Wisma Hijau, Kecamatan Cimanggis, Selasa (21/02/23).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Kota Depok, Dadang Wihana menjelaskan, rakor ini juga dalam rangka mengevaluasi hasil upaya yang telah dilakukan TPPS Kota Depok selama 2022 untuk percepatan penurunan stunting. Rakor TPPS kali ini juga perdana dilakukan di tahun 2023.

"Rakor perdana ini untuk membedah kegiatan yang sudah dilakukan tahun lalu, dan merencanakan kegiatan tindak lanjut tahun ini dengan mengundang pakar kesehatan dan stakeholder yang tergabung dalam TPPS Kota Depok," jelas Dadang kepada berita.depok.go.id, usai kegiatan, Rabu (22/02/23).

Dikatakannya, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting balita Depok adalah 12,6 persen. Saat ini, Kota Depok berada diurutan kedua terendah di Provinsi Jawa Barat (Jabar), dan di bawah target nasional 14 persen.

"Namun secara perhitungan elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) 2022 prevalensi stunting Kota Depok mengalami penurunan, kini sebesar 3,48 persen atau sekitar 3.637 balita," katanya.

Dadang menuturkan, TPPS akan menguatkan strategi prevent, detect, dan respons. Metode penanganan sensitif di hulu dan penanganan spesifik di hilir.

Selain itu juga, lanjut Dadang, TPPS Kota Depok menggandeng lembaga zakat, infaq, dan sadaqah untuk turut andil dalam upaya penanganan stunting dengan melakukan pendampingan terhadap baduta dan balita stunting dari sisi pemulihan gizi.

"Kemudian membentuk startup stunting dengan melibatkan remaja dan pemuda yang memiliki inovasi dalam menyelesaikan masalah stunting," ujarnya.

"Lalu beberapa lembaga akademisi melaksanakan bentuk pengabdian masyarakat di wilayah yang menjadi lokus stunting," paparnya.

Dadang menyebut, DP3AP2KB bersama Forum Genre juga sudah melakukan edukasi tutor sebaya, pendampingan minum tablet tambah darah, dan pencegahan pernikahan usia dini.

Serta Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan beberapa intervensi spesifik dalam layanan Kesehatan, dan Perangkat Daerah lainnya yang memberikan intervensi sensitive di dalam 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting.

"Dengan tagline anak sehat keluarga bahagia, harapannya stunting bisa terkendali dan turun. Serta Depok zero stunting dapat terwujud di 2025," tandasnya. (JD 05/ED 02/EUD03)


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0