berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) menambah tiga armada motor tinja untuk memperluas jangkauan layanan penyedotan limbah domestik. Penambahan ini dilakukan melalui UPTD Peralatan dan Perbengkelan (PP) Kota Depok sebagai upaya meningkatkan kecepatan dan aksesibilitas layanan, terutama di permukiman padat dan kawasan dengan jalan sempit.
Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, mengatakan motor tinja akan memudahkan petugas menjangkau lokasi yang sebelumnya tidak bisa diakses oleh truk penyedot berukuran besar. Dengan demikian, warga yang tinggal di gang-gang kecil tetap dapat memperoleh layanan penyedotan lumpur tinja secara aman dan terjadwal.
“Saat ini masyarakat tidak perlu khawatir. InsyaAllah layanan penyedotan limbah tinja bisa masuk ke dalam gang-gang, karena motor tinja sudah mulai beroperasi,” ujarnya, Senin (01/12/25).
Citra menjelaskan, pengadaan armada tersebut diajukan sejak 2024 dan terealisasi pada 2025 melalui UPTD PP. Penambahan unit ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Depok memperkuat sistem sanitasi aman dan meningkatkan kualitas lingkungan.
“Berdasarkan data UPTD Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu (IPLT), motor tinja memiliki kapasitas tangki 600 liter, namun hanya dapat diisi sekitar 500 liter untuk menjaga keberlangsungan bakteri pengurai di dalam tangki,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan layanan resmi dan mematuhi ketentuan retribusi yang berlaku. Dalam Perda Kota Depok Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, tarif penyedotan lumpur tinja untuk kategori ini sebesar Rp150 ribu per layanan.
“Dengan bertambahnya tiga motor tinja tersebut, total armada penyedot lumpur tinja yang dimiliki Pemkot Depok kini mencapai 18 unit. Harapannya, motor tinja ini dapat mempercepat penanganan limbah domestik dan meningkatkan kualitas sanitasi di Kota Depok,” tutupnya.
(JD 08/ MGG Satria/ED 02)
