berita.depok.go.id - Ketua TP Posyandu Kota Depok, Siti Barkah Hasanah menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pemetaan posyandu yang siap dilaunching sebagai Posyandu Enam Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Hal tersebut ia ungkapkan usai melaunching Posyandu Anyelir 1 di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong bersama Wali Kota Depok, Supian Suri, Senin (24/11/25) lalu.
Posyandu Anyelir 1 Kelurahan Sukamaju, kini resmi menjadi posyandu kedua di Kota Depok yang menerapkan layanan 6 SPM.
“Alhamdulillah tim Posyandu Kota Depok sudah melaunching posyandu yang kedua di wilayah Kecamatan Cilodong, yakni Posyandu Anyelir 1. Ini bagian dari program kerja kami,” ujar Cing Ikah, sapaannya kepada berita.depok.go.id
Menurutnya, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) bersama tim posyandu telah menargetkan tiga posyandu launching menjadi Posyandu Enam SPM pada tahun 2025.
Setelah Sukamaju, peluncuran berikutnya akan dilakukan di wilayah Cimanggis sebagai lokus yang telah dipersiapkan.
“Nanti setelah ini kami akan meluncur ke Cimanggis. InsyaAllah tahun 2026 sisanya akan dilakukan bertahap,” jelasnya.
Cing Ikah menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen melakukan roadshow setiap bulan untuk sosialisasi dan pendampingan.
Setiap kecamatan akan memiliki satu posyandu sebagai pilot project, sebelum penerapan secara menyeluruh.
“Tahun ini tiga, berarti sisanya delapan lagi. Target kita turun bersama PD untuk menyelesaikan semua posyandu yang belum. Besok, kita ke Cimanggis, tahun depan kita lanjutkan selain Cimanggis, Cilodong, dan Bojongsari,” katanya.
Disiapkan Melalui Pemetaan
Ia mengungkapkan bahwa pemetaan menjadi langkah penting, mengingat jumlah posyandu di Kota Depok mencapai 1.081 titik, jauh lebih banyak dibandingkan beberapa daerah lain.
“Posyandu kita berbeda dengan kota lain. Jumlahnya besar, jadi untuk menggerakkan enam SPM ini tidak bisa langsung ‘ngegas’. Kami mengikuti arahan Pak Wali, dilakukan bertahap,” ucapnya.
Karena itu, setiap kecamatan akan memiliki satu posyandu percontohan yang benar-benar siap menjalankan enam SPM secara utuh.
Setelah proses ini berjalan baik, barulah perluasan dilakukan.
“Yang penting pilot project ini betul-betul jalan. Mungkin tahun 2027 baru kita menyisir seluruhnya. Pelan-pelan, insyaAllah semuanya akan terlaksana,” tambahnya.
Di tengah keterbatasan sumber daya manusia, pelatihan, hingga kesiapan sarana, Cing Ikah berharap posyandu percontohan di tiap kecamatan dapat menjadi pusat belajar bagi posyandu-posyandu lainnya.
“Harapan saya, percontohan ini benar-benar bisa jadi pilot project. Jadi posyandu lain tidak perlu belajar jauh ke kota lain,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa pendekatan bertahap ini menjadi strategi agar program Posyandu Enam SPM tidak hanya dilaunching, tetapi benar-benar berjalan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. (JD09/ED 01).
