berita.depok.go.id - Progres Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) di RW 10 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Hampir seluruh pembangunan fisik dan non-fisik di lokus tersebut telah rampung menjelang penilaian tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, saat memimpin rapat koordinasi (rakor) di lokasi P2WKSS, Jumat (14/11/25).
Berdasarkan laporan hingga minggu kedua November, intervensi menunjukkan progres signifikan, 100 persen non-fisik dan 90 persen fisik.
Menurutnya, kerja sama yang terbangun antara perangkat daerah, stakeholder, dan masyarakat menjadi kunci percepatan capaian di lapangan.
"Intervensi non-fisik sudah 100 persen. Yang fisik tinggal 10 persen. Saya yakin dalam waktu dekat bisa dituntaskan oleh dinas dan stakeholder terkait,” ujarnya.
Chandra mengapresiasi percepatan tersebut, terutama melihat langsung dukungan dari camat, lurah, hingga masyarakat RW 10.
Rapat ni merupakan rakor terakhir sebelum tim penilai provinsi melakukan verifikasi akhir yang rencananya digelar secara online pada minggu ketiga atau keempat November.
RW 10 Sukamaju dipilih sebagai lokus P2WKSS berdasarkan hasil kajian Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok tahun 2024 yang menunjukkan adanya kesenjangan di berbagai aspek.
Mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga kondisi infrastruktur.
Dengan jumlah penduduk hampir dua ribu jiwa, wilayah ini sebelumnya menghadapi beberapa persoalan seperti pengangguran, anak putus sekolah, stunting, TBC, rumah tidak layak huni, drainase, kebersihan, hingga minimnya fasilitas seperti posyandu dan PAUD.
Program P2WKSS hadir untuk memperbaiki kondisi tersebut melalui intervensi lintas dinas secara terpadu.
Upaya kolaboratif tersebut kini membuahkan hasil, dimana evaluasi per pertengahan November mencatat, antara lain, penurunan 6 kasus stunting, penurunan 4 kasus gizi kurang, ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) tersisa 2 kasus, tidak ada kasus TBC baru daan anak putus sekolah 0 setelah advokasi.
Peningkatan infrastruktur meliputi posyandu, pos PAUD, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), drainase, Wifi, Kebun Bibit Desa dan 50 titik lampu penerangan jalan lingkungan.
Chandra menegaskan bahwa program ini bukan sekadar memenuhi target, tetapi memastikan perubahan nyata bagi warga.
“P2WKSS bukan hanya program tahunan, tetapi amanah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama perempuan,” katanya.
Chandra meminta perangkat daerah yang masih memiliki sisa pekerjaan fisik untuk segera menuntaskan sebelum penilaian provinsi.
Ia berharap kerja keras dan kolaborasi yang telah berjalan dapat menjadi fondasi kuat bagi peningkatan kualitas hidup warga Sukamaju dan keberlanjutan program di masa depan.
“Mari kita jaga sinergi ini agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat dan membawa kita menuju Depok yang lebih maju,” pungkasnya. (JD 09/ED 01).
