berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Sebanyak 25 milenial di Kelurahan Limo diberikan pelatihan digital marketing selama dua hari yaitu 4 - 5 Oktober di Fave Hotel Depok. Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk menambah keterampilan para anak muda sehingga perekonomian warga bisa meningkat.
Lurah Limo, Aa Abdul Khoir mengatakan, pihaknya berupaya mendorong kreativitas anak muda dalam memanfaatkan teknologi internet, terutama untuk kegiatan ekonomi produktif. Menurutnya, pelatihan digital atau internet marketing ini akan membuka wawasan generasi muda di wilayahnya untuk berani memulai sebuah usaha.
“Kami ingin mengubah mindset anak muda bahwa pekerjaan itu tidak harus selalu dicari, tapi kita sendiri pun bisa menciptakan. Apalagi dengan teknologi internet, pemasaran produk dan jasa menjadi lebih mudah,” ucapnya kepada berita.depok.go.id, Rabu (05/10/22)
Lebih lanjut, dia menambahkan, pelatihan internet marketing ini juga sebagai salah satu cara untuk menjawab masalah ketersediaan lapangan pekerjaan di daerah. Sebab, imbuhnya, ketersediaan lapangan kerja diakui belum sebanding dengan jumlah lulusan sarjana yang membutuhkan pekerjaan setiap tahunnya.
“Kalau satu anak muda berwirausaha bisa membuka lapangan kerja bagi 5 orang, maka kalau ada seratus anak muda sudah 500 orang yang mendapat pekerjaan. Cara-cara seperti ini akan terus kita dorong,”tambahnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Limo, Avi Yufrida Habsari menuturkan, para peserta diberikan materi teknik internet marketing, materi dasar kewirausahaan (entrepreneurship) oleh para praktisi. Kemudian, juga diberikan materi pemasaran berbasis internet agar penyebaran produk dan jasa bisa semakin mudah.
"Dalam pelatihan internet marketing ini, semua bisa langsung praktik, langsung belajar cara memasarkan produk lewat internet. Para peserta dikenalkan cara yang bisa dipakai untuk menemukan pasar potensial, cara mendesain, pentingnya pembuatan website, strategi pemasaran online, hingga mengintegrasikannya dengan media sosial seperti Facebook dan Twitter," tutupnya. (JD 03/ED 01/EUD02)