Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pemerintahan
‘Merdeka’ Bagi Mereka Anak Istimewa, SOIna Depok Ubah Stigma Negatif Jadi Prestasi (2)
JD 02 - berita depok

115
Selasa, 26 Agt 2025, 8:26 WIB

Anak istimewa yang tergabung dalam SOIna Kota Depok saat berlatih bocce. (Foto: JD 01/Diskominfo Depok).

berita.depok.go.id -

Dari Amerika Menyebar ke Dunia hingga Kota Depok

Awal mula Special Olympics dimulai dari Camp Shriver, yang didirikan oleh Eunice Kennedy Shriver pada awal 1960-an di halaman belakang rumahnya di Maryland, Amerika Serikat. 

Ia mengundang anak-anak berkebutuhan khusus dan merekrut siswa sebagai pendamping. 

Dengan 34 anak dan 26 pendamping, acara ini sukses, dengan anak-anak bermain berbagai olahraga.

Camp Shriver berlangsung selama empat tahun dan menjadi langkah awal penting sebelum lahirnya Special Olympics yang lebih besar.

Program Special Olympics tersebut telah menyebar ke seluruh dunia dan memberdayakan banyak warga tunagrahita hingga menjadi manusia yang lebih produktif di dalam kehidupan bermasyarakat. 

Tunagrahita sendiri merupakan sebutan bagi orang-orang dengan kemampuan intelektual dan kognitif yang berada di bawah rata-rata dibandingkan orang pada umumnya. 

Di Kota Depok, SOIna berdiri sejak tahun 11 November 2023, terbilang baru untuk suatu komunitas. 

Dengan mengusung Visi menjadikan setiap penyandang Disabilitas Intelektual produktif, berguna, diterima, dihargai dan diakui sebagai bagian dari masyarakat seutuhnya.

Pahala Saragi menjelaskan, awal berdirinya SOIna di Kota Depok dimulai dengan cabang olahraga bocce yang rutin dilaksanakan setiap pekannya. 

Anak istimewa yang tergabung dalam SOIna Kota Depok saat berlatih bocce. (Foto: JD 01/Diskominfo Depok). 

Seiring berjalannya waktu, hingga kini SOIna Kota Depok telah menerima 240 anak istimewa untuk berlatih dalam mengembangkan bakatnya. 

"Kami mewadahi anak-anak istimewa mulai dari usia 2 tahun hingga 42 tahun. Selama mereka berlatih, banyak perkembangan yang dialami anak-anak istimewa saat bergabung di SOIna," jelasnya. 

Kini SOIna Kota Depok secara rutin menggelar latihan setiap pekannya untuk anak istimewa di berbagai cabang olahraga dan kegiatan seni. 

Latihan ini menjadi sarana pembinaan sekaligus ajang sosialisasi bagi para peserta.

Pahala Saragi, menjelaskan mereka tergabung dalam empat cabang olahraga yang dijalankan, yakni atletik, dance sport, renang, dan bocce. 

“Selain olahraga, anak-anak istimewa juga punya kegiatan seni dan budaya seperti mewarnai, melukis, craft, menari, hingga fashion show,” ujarnya. 

Dirinya menambahkan, jadwal latihan dimulai pada Jumat pukul 15.00 WIB untuk cabang olahraga bocce di Balaikota Depok, lalu setiap Sabtu pukul 07.00 WIB di Alun-alun Grand Depok City (GDC) digelar Young Athletes Program serta latihan gabungan.

Latihan dance sport berlangsung pada Minggu pukul 14.30 WIB di Balaikota Depok, sedangkan atletik dilaksanakan di hari yang sama pukul 16.00 WIB di lokasi yang sama, kemudian cabang renang, latihan dilakukan pada Rabu pukul 14.30 WIB di Kolam Renang Paragon dan Kamis pukul 10.00 WIB di Kolam Renang Alamanda Tapos.

“Untuk kegiatan seni, mewarnai dan melukis diadakan setiap Jumat pukul 14.00 WIB di Balaikota Depok. Latihan kami lakukan secara rutin setiap pekan, sehingga anak-anak istimewa bisa terus mengasah kemampuan fisik, keterampilan, dan rasa percaya diri mereka,” ujar Pahala.

SOIna Kota Depok berkomitmen terus memperluas kegiatan agar semakin banyak anak istimewa yang terfasilitasi untuk berolahraga dan berkarya. (bersambung) 

Jangan lupa baca juga bagian pertama di link di bawah ini:

Baca Juga: ‘Merdeka’ Bagi Mereka Anak Istimewa, SOIna Depok Ubah Stigma Negatif Jadi Prestasi (1)



Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0