berita.depok.go.id - Sebanyak 100 siswa dan 10 guru dari SDN Baktijaya 1 mengikuti kegiatan edukasi pengelolaan sampah yang merupakan program dari Bank Sampah Kunjungan Sekolah Dasar di Kelurahan Baktijaya (Bank Saku Jaya). 

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Aksi Perubahan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Kota Depok Angkatan 1 Tahun 2025 yang diinisiasi oleh Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Baktijaya, Andri Oktavianhady. 

Aksi ini telah dilakukan di SDN Baktijaya 1 pada Rabu (16/07/25) kemarin, dan akan berlangsung kembali di SDN Mekarjaya 31 Baktijaya. 

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini melibatkan sinergi lintas sektor, yakni Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dinas Pendidikan (Disdik), pihak sekolah, para siswa, serta Tim Bank Sampah yang menjadi mitra.

Andri Oktavianhady mengatakan, program ini tidak hanya bertujuan mengenalkan konsep pilah sampah sejak dini, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif generasi muda dalam menjaga lingkungan melalui gerakan bank sampah berbasis sekolah. 

"Kami ingin menanamkan kebiasaan positif dalam pengelolaan sampah mulai dari lingkungan sekolah, agar nantinya bisa dibawa ke lingkungan rumah dan masyarakat. Sehingga diharapkan bisa mengurangi timbulan sampah di TPA Cipayung," ujarnya kepada berita.depok.go.id, Kamis (17/07/25).

Dikatakannya, program ini merupakan bagian dari milestone jangka pendek dalam rencana aksi perubahan Bank Saku Jaya, dengan menargetkan edukasi dan implementasi pilah sampah di tingkat sekolah dasar di Kelurahan Baktijaya. 

Dalam pelaksanaannya, edukasi interaktif diberikan kepada siswa dengan materi seputar pemilahan sampah organik dan anorganik, manfaat bank sampah. 

Selain itu juga simulasi sederhana menabung sampah, kemudian, sekolah menjadi nasabah tetap dari Bank Sampah mitra Bank Saku Jaya.

"Semoga semakin banyak sekolah di wilayah Baktijaya yang dapat bergabung dalam program Bank Saku Jaya, sebagai bagian dari gerakan peduli lingkungan yang berkelanjutan dan inklusif," tutupnya. (JD 02/ED 01).