berita.depok.go.id - Lurah Pondok Cina, Nurman Hakim, memastikan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayahnya sudah memenuhi seluruh standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan Dinas Kesehatan Kota Depok. Kepastian itu disampaikan Nurman usai melakukan monitoring dan evaluasi langsung ke lokasi dapur SPPG Pondok Cina, Kamis (13/11/25).
“Sesuai informasi dari pengelola dapur, semua sudah memenuhi prosedur karena memang sudah beroperasi sejak Senin (10/11) kemarin. Standar-standar dari Badan Gizi Nasional juga sudah terpenuhi di SPPG ini,” ungkap Nurman kepada berita.depok.go.id, usai monitoring ke Dapur SPPG Pondok Cina.
Ia menjelaskan, seluruh proses pengolahan makanan di dapur SPPG Pondok Cina dilakukan sesuai prosedur, mulai dari kebersihan alat, pengelolaan limbah, hingga alur kerja di dapur. Dari hasil penilaian, penggunaan alat dan fasilitas dapur dinilai mencapai 98 dari standar minimal 80.
“Kami memastikan seluruh prosesnya sudah sesuai standar yang berlaku, baik dari Badan Gizi Nasional maupun Dinas Kesehatan. Termasuk pengelolaan limbah dan alur kerja di SPPG ini semuanya sudah terpenuhi,” tuturnya.
Selain memastikan kualitas dapur, pihak kelurahan juga turut mensosialisasikan program SPPG ke sekolah-sekolah di wilayahnya. Nurman menegaskan, pelaksanaan program ini dilakukan secara sukarela dan transparan.
“Penerima manfaat dari sekolah harus diinformasikan kepada orang tua. Mereka diberi pilihan untuk ikut atau tidak, dan kami tidak memaksa. Ada link angket yang diisi orang tua sebagai bentuk persetujuan,” jelasnya.
Nurman juga mencontohkan pelaksanaan sistem tersebut di sejumlah sekolah negeri di sejumlah wilayah, orang tua wajib mengisi formulir pendaftaran untuk mengikuti program. “Kalau tidak mendaftar, ya tidak mendapat bagian. Porsi yang tersisa bisa dialihkan ke yang bersedia,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Kepala SPPG Pondok Cina, Bagagarsyah Wira Kusuma menjelaskan, saat ini dapurnya melayani 1.122 porsi per hari dan akan terus meningkat hingga mencapai 2.200 porsi secara bertahap.
“Minggu ini kami di angka 1.122 porsi. Nanti bertambah di SDN Pondok Cina 1, SDN Pondok Cina 3, dan SD Muhammadiyah 3. Target akhir sekitar 2.200 porsi,” jelas Bagar.
Dirinya menambahkan, dapur yang beroperasi sejak awal November tersebut memiliki standar kerja tinggi dengan nilai audit mencapai 98 persen, melebihi standar minimal 80 persen.
"Catatan dari penilaian kemarin hanya satu, yaitu bagian sudut ruangan perlu dibuat lengkung agar lebih mudah dibersihkan. Itu saran dari pihak puskesmas,” ungkapnya.
Untuk tenaga kerja, dapur SPPG Pondok Cina melibatkan 22 orang relawan, sebagian besar berasal dari warga Pondok Cina. Seluruh relawan diwajibkan memiliki surat keterangan sehat dan menjalani pemeriksaan kesehatan setiap enam bulan sekali.
“Kalau ingin menjadi relawan wajib memiliki surat keterangan sehat. Kami bekerja sama dengan puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan rutin dan penanganan jika terjadi kejadian luar biasa,” ujarnya.
Selain itu, Bagagarsyah menegaskan, seluruh tim di dapur wajib mematuhi protokol kebersihan dan keamanan pangan, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD), pemeriksaan kuku, dan larangan memakai aksesoris.
“Setiap makanan juga diuji terlebih dahulu melalui uji organoleptik oleh guru atau PIC sekolah sebelum dibagikan kepada siswa. Jadi kualitas rasa dan keamanannya benar-benar terjamin,” tutupnya. (JD 08/ED 02)
