berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mendapat dukungan besar dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) untuk meraih predikat Kota Layak Anak (KLA) pada tahun 2024. Dukungan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Gugus Tugas KLA yang digelar pada Senin (11/11/24) lalu.
Analis Kebijakan Ahli Madya Kedeputian Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Andi Nirmalasari, menekankan pentingnya peningkatan sinergi lintas sektor dalam mewujudkan KLA. Menurutnya, kesuksesan KLA membutuhkan kerjasama aktif dari seluruh perangkat daerah, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media massa.
“Kalau semuanya bersinergi bersama, KLA itu bukan tidak mungkin, tetapi sangat mungkin tercapai,” ujarnya kepada berita.depok.go.id.
Dirinya mencatat bahwa upaya Kota Depok dalam mewujudkan KLA telah berjalan baik dan sejalan dengan kode etik penyelenggaraan forum anak. Dimana menitikberatkan pada kenyamanan anak-anak dalam berpendapat.
“Yang dilakukan Kota Depok sudah bagus, tanpa ada tekanan. Jadi, anak-anak bisa berpendapat dengan nyaman, sesuai dengan prinsip ramah anak,” tambahnya.
Dalam rakor tersebut, Andi juga menyampaikan bahwa Kota Depok memiliki banyak inovasi yang mendukung pencapaian KLA. Namun, banyak bukti administrasi yang belum terdokumentasi dengan optimal.
“KLA itu bukan hanya verifikasi di lapangan secara fisik, tetapi juga secara administrasi. Kami perlu bukti yang jelas bahwa apa yang dilakukan memang berdampak langsung pada anak,” ujarnya.
Dirinya mengingatkan bahwa tujuan KLA bukan hanya untuk mengejar predikat, tetapi untuk meningkatkan kesejahteraan dan hak anak-anak secara berkelanjutan. Evaluasi KLA juga memiliki dua tujuan utama, yaitu memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil benar-benar berdampak positif bagi anak dan bukan sekadar formalitas.
“Evaluasi seharusnya menjadi alat untuk memperbaiki diri dan kinerja, sehingga anak-anak bisa benar-benar merasakan dampak dari setiap program pemerintah,” katanya.
Ia menekankan bahwa untuk mencapai keberlanjutan ini, penting adanya sistem yang terintegrasi di seluruh lini.
“Kunci KLA itu adalah pembangunan berkelanjutan. Bukan hanya kegiatan atau program yang berjalan di tahun-tahun tertentu saja, tetapi harus terus berjalan dari waktu ke waktu. Sistem ini berarti bukan hanya satu pihak yang bergerak, melainkan seluruh lini harus terlibat secara aktif,” jelasnya.
Pihaknya juga menyoroti peran media massa dalam membantu Depok mencapai predikat KLA. Ia berharap media tidak hanya memuat berita negatif, tetapi juga mengangkat capaian-capaian positif yang telah dicapai Depok sebagai contoh yang baik untuk daerah lain.
Menurutnya, dukungan dari masyarakat, dunia usaha, dan media massa sangat penting untuk menggerakkan program-program layak anak secara komprehensif. Selain itu, Andi menambahkan pentingnya keterlibatan anak dalam proses pembangunan yang ramah anak, namun tetap harus dipastikan bahwa anak merasa aman dan bebas dari risiko kekerasan.
“Jangan memaksakan kehadiran anak dalam pertemuan orang dewasa jika mereka merasa tidak nyaman. Pelibatan anak harus dilakukan dalam lingkungan yang aman, agar mereka percaya diri untuk berbicara tanpa tekanan,” jelasnya.
Terakhir, dengan dukungan sinergis seluruh elemen di Depok, KemenPPPA optimistis Kota Depok mampu mencapai predikat KLA yang bukan hanya prestasi, tetapi benar-benar bermanfaat langsung bagi anak-anak dan menjadi inspirasi bagi kota-kota lainnya.
“Kami butuh eviden yang lengkap dan terbaru. Jangan sampai hanya menggunakan eviden yang lawas, sehingga ketika kami verifikasi, kami bisa melihat bahwa program tersebut berkelanjutan,” tutupnya. (JD03/MGG Nasywa/ED 01).